Thursday, 22 May 2014

Dirosat Jadiidah Fi I’jaazil Qur’an (Stilistika)

 الأبوة - الوالدية
Kalimat الأب (ayah) menurut bahasa: الوالد (ayah), ayah adalah ayah. والأم  adalahالوالدة , dan telah dibahas dalam kitab almisbah al munir dalam pembahasan (و ل د):
الولد dan الاب , jamaknya dengan menggunakan و dan ن,  الولدة dan الام , jamaknya dengan menggunakan ألف dan تأ.
Dan makna dari kata  الأب dan الوالد merupakan dua kosa kata yang mempunyai satu makna, dan kedua kalimat tersebut berhubungan dengan sebutan kata ayah, dan dibedakan antara kata الأب danالام  dengan menggunakan تأ. Seperti الوالد dan الوالدة.

Penggunaan kata أب dan والد dalam bahasa al-quran.
Dan kata أب dan والد biasa digunakan dalam bahasa, apakah keduannya digunakan dalam al-quran seperti bahasa dalam bentuk umum? Apakah penggunaan dalam al-quran dibedakan dari pendekatan bahasa kedua kalimat أب) dan والد) tersebut?

Dan dalam al-quran dikhususkan kalimat اب dengan laki-laki, dan kalimat والد memakai تأ تأنيث dengan perempuan. Dan tidak ditemukan dalam al-quran kata والد  untuk ayah, dan begitupula kata اب dipakai untuk ibu, selama tidak menunjukan kedalam kalimat yang sesungguhnya, tetapi dalam al-quran diucapkan أبوين ketika menunjukan kedua orangtua.

أقبل – تعال
Dalam bahasa al-qur’an fiil amar أقبل  dari ditemukan hanya satu kali, dan itu adalah satu faridah dari berbagai faroid al-qur’an.
Ayat yang mengandung fiil amar أقبل adalah surat al-qhasas ayat 31:
br&ur È,ø9r& x8$|Átã ( $£Jn=sù $yd#uäu tIöksE $pk¨Xr(x. Ab!%y` 4¯<ur #\Î/ôãB óOs9ur ó=Ée)yèム4 #ÓyqßJ»tƒ ö@Î6ø%r& Ÿwur ô#ys? ( š¨RÎ) z`ÏB šúüÏZÏBFy$# ÇÌÊÈ  
Fiil amar أقبل tidak diulang lagi dalam al-qur’an karena tidak adanya tempat yang membutuhkan untuk memakaikalimat tersebut.

Perbedaan أقبل  dan تعال
·           Yang dimaksud oleh أقبل adalah الإقبال الحقيقى الحسى  sedangkan yang dimaksud dengan تعال adalah الإقبال المعنوى المجزى
·                أقبل terbukti khitob untuk apa saja dalam hal ادبار حسى  yang tertera didalamnya dengan kata kerja, sedangkan تعال tidak seperti itu.
Dan telah disebutkan dalam kosa kata al-qur’an bahwa:
kata تعال adalah  دعوة المخطب إلى ما فيه رفعة شأنه
Perbedaan أقبل  dan ائت
·           Kosongnya tempat   ائت dari posisi yang sama dengan أقبل
·           Terkadang kata ائت  memiliki arti kata اذهب  oleh karena itu tidak ditmukan kata ائت  menunjukan arti kata أقبل.
Perbedaan أقبل  dan هاؤم
·           Sebagian ahli balaghah berpendapat bahwa kata هاؤم  adalah موضعة لإجابة الداعى فى حالة الفرع و النشاط


أصحاب – أولو


Dari beberapa kalimat dalam al-qur’an ada dua kata yang memiliki makna yang sama yaitu kalimat أصحاب  dan أولو tetapi dalam al-qur’an kedua kalimat tersebut dibedakan dalam penggunaanya, perbedaanya tidak diketahui kecuali itu adalah sebuah mukjizat dalam al-qur’an.
Seperti yang kita ketahui kata صاحب  dan jamaknya أصحاب selalu di idofatkan dan terkadang tidak diidofatkan tergantung keadaannya. Sedangkan kata أولو harus selalu diidofatkan.





الكَره - الكُره

       الكَره dengan difathahkan kaf, dan الكُره  dengan didhomahkan kaf, adalah dua kalimat masdar. Apakah semuanya mempunyai makna yang sama atau memiliki makana masing – masing? Para ulama ahli balaghah berbeda pendapat dalam hal ini. Tetapi jika kita melihat al-quran didalamnya terdapat perbedaan diantara dua kalimat tersebut.


النّصر – الضرف

            Didalam al-qur’an kata اظفركم  dari fiil madi الضرف  mempunyai makna النّصر  yaitu نصركم   dalam al-qur’an tidak ditemukan kecuali hanya satu kali dalam surat    الفتح. adapun kata النّصر sangatlahbanyak ditemukan dalam al-qur’an.
            Kata النّصر dalm al-qur’an selalu berbentuk sifat yang umum dan didalam al-qur’an, setiap kata الضرف adalah النّصر teapi tidak semua النّصر adalah الضرف.


قليل-كثير



Dua kalimat tersebut dalam Al-Quran sering ditemukan. Dan keduanya selalu mengikuti bentuk I’rab dari bentuk Rofa, Nasab, khofad, dan keduanya dalam Al-Quran berbentuk makrifat dan nakiroh, terkecuali dalam satu surat terdapat lafad قليل  berbentuk jama mudakar salim, adapun yang berbentuk nakiroh sangat umum dalam Al-Quran, dan tidak ditemukan dari kedua kata tersebut yang berbentuk makrifat.


Lafad قليل  yang berbentuk jama terdapat dalam surat Asy-syu’araa Ayat 54 :
¨bÎ) ÏäIwàs¯»yd ×ptBÏŒ÷ŽÅ³s9 tbqè=Î=s% ÇÎÍÈ 
Dalam surat ini kenapa lapad  قليل berbentuk jama mudzakar salim (bqè=Î=s%), karena kata tersebut dalam bentuk sifat dan mausuf (ptBÏŒ÷ŽÅ³) nya jelas berbentuk jamak, daa biasanya sifat itu dalam hal I’rabnya mengikuti mausufnya.dan yang dimaksud lafad bqè=Î=s% disini yaitu bilangan sedikit, dan bukan makna نسبيا إضافيا على سبيل تبادل.


الرّيح – الرياح
Dalam bahasa al-qur’an kata الرّيح berbentuk mufrad dan jamaknya, nakirah dan makrifatnya, satu dan bamyak, umum dan khusus, mengikuti aturan bahasa secara umumnya.
Dan kata الرّيح terbagi kepada lima kedudukan:
1.      Pujian, dalam surat yunus ayat 22 :
ûøïty_ur NÍkÍ5 8xƒÌÎ/ 7pt6ÍhŠsÛ

2.      Celaan yang diikuti dengan perbuatan buruk, dalam surat al – isyra ayat 69:
ôQr& óOçGZÏBr& br& öNä.yÏèムÏmŠÏù ¸ou$s? 3t÷zé& Ÿ@Å÷Žãsù öNä3øn=tæ $ZÿϹ$s% z`ÏiB ËxƒÌh9$# Nä3s%̍øóãsù $yJÎ/ ÷Länöxÿx.   §NèO Ÿw (#rßÅgrB ö/ä3s9 $uZøn=tã ¾ÏmÎ/ $YèÎ;s? ÇÏÒÈ  
3.      Memberikan contoh yang berbentuk janji dan peringatan, seperti dalam surat al – haj ayat 31:
ä!$xÿuZãm ¬! uŽöxî tûüÏ.ÎŽô³ãB ¾ÏmÎ/ 4 `tBur õ8ÎŽô³ç «!$$Î/ $yJ¯Rr(s3sù §yz šÆÏB Ïä!$yJ¡¡9$# çmàÿsÜ÷tFsù çŽö©Ü9$# ÷rr& Èqôgs? ÏmÎ/ ßwÌh9$# Îû 5b%s3tB 9,Åsy ÇÌÊÈ  
4.      Renungan kepada Allah untuk meningkatkan iman, seperti dalam surat al – ahqaf ayat 24:
$£Jn=sù çn÷rr&u $ZÊÍ%tæ Ÿ@Î6ø)tGó¡B öNÍkÉJtƒÏŠ÷rr& (#qä9$s% #x»yd ÖÚÍ%tæ $tRãÏÜøÿE 4 ö@t/ uqèd $tB Läêù=yf÷ètGó$# ¾ÏmÎ/ ( ÓxƒÍ $pkŽÏù ë>#xtã ×LìÏ9r& ÇËÍÈ  
5.      Penjelan tentang kenabiyan supaya mengikutinya, seperti dalam surat al – anbiya ayat 81:
`»yJøn=Ý¡Ï9ur twÌh9$# ZpxÿϹ%tæ ̍øgrB ÿ¾Ín̍øBr'Î/ n<Î) ÇÚöF{$# ÓÉL©9$# $uZø.t»t/ $pkŽÏù 4 $¨Zà2ur Èe@ä3Î/ >äóÓx« tûüÏJÎ=»tã ÇÑÊÈ 
            Adapun kata الرياح biasa dipakai dalam al – qur’an dalam bentuk مجال, dipakai dalam pujian tanpa kejelekan, dan menjelaskan nikmat para hamba Allah baik nikmat dzohir ataupun nikmat batin.


الرّشد – الهدى
           
Kedua kalimat tersebut dalam bahasa manusia adalah bahasa yang sama, adapun dalam al – qur’an kedua kalimat tersebut memiliki penempatan yang khusus tergantung dari apa yang dimaksud ayat tersebut.
            Banyaknya perubahan bentuk kata الهدى dalam al-qur’an, al-qur’an memakai kata الهدى untuk kebaikan dan kejelekan juga dan kata الهدى yang dimaksud dalam al-quran mutlak berbentuk penjelasan, penjelasan kepada yang hak atau yang batil, yang baik atau yang jelek, dan yang benar atau yang salah, tergantung kepada pelakunya sendiri contoh jika failnya nabi maka itu adalah sebuah kebaikan dan jika pelakunya syaitan maka itu adalah sebuah kejelekan.
            Adapun kata الرّشد sebenarnya adalah bentuk masdar dan kata الرشاد adalah kalimat isim. Dan kata الرّشد dalam al-quran tidak dipakai kecuali hanya dalam kebaikan berbeda dengan kata الهدى, dan tidak ditemukan dalam al-qur’an dalam bentuk fiil kecuali dalam fiil mudhare’ (يرشدون), dalam al-quran kata الرّشد dikhususkan dalam kedudukan do’a, dan begitu juga kata الرّشد bentuknya lebih khusus daripada kata الهدى .

فرق – فرّق
            فرق dan فرّق  keduanya adalah bentuk fiil madi, dan yang membedakan dari kedua kata tersebut adalah yang satu di tasdidkan lafadz ra’ nya, dan masdar dari فرق adalah الفرق dan masdar dari kata فرّق adalah  التفريق.
       contoh kata فرق dalam al-qur’an:
øŒÎ)ur $uZø%tsù ãNä3Î/ tóst7ø9$# öNà6»uZøŠpgUr'sù !$oYø%{øîr&ur tA#uä tböqtãóÏù óOçFRr&ur tbráÝàYs? ÇÎÉÈ  
            Kata فرق digunakan untuk memisahkan antara perkara yang ma’nawi seperti bagaimana mestinya dalam bahasa, dan kata tersebut juga diterapkan dalam al-qur’an untuk membedakan antara bentuk yang pertama seperti kata الماء  dengan perkara yang berbentuk ma’nawi.
            Contoh kata فرّق dalam al-qur’an:
tA$s% ¨PàsuZö6tƒ Ÿw õè{ù's? ÓÉLuósÎ=Î/ Ÿwur ûÓÅù&tÎ/ ( ÎoTÎ) àMŠÏ±yz br& tAqà)s? |Mø%§sù tû÷üt/ ûÓÍ_t/ Ÿ@ƒÏäÂtóÎ) öNs9ur ó=è%ös? Í<öqs% ÇÒÍÈ  
            Kata فرّق digunakan untuk memisahkan antara bentuk yang tersusun, dan kata tersebut juga membedakan antara hubungan yang ma’nawi.

جسد – جسم
            Kata جسم dan جسد dalam kitab الغة مساوة menurut para ahli bahasa ada yang membedakannya dan kata جسم tidak diartikan kecuali untuk sesuatu yang memiliki aqal dari manusia, malaikat, jin. Adapun kata  جسد digunakan untuk yang tidak memiliki aqal. Seperti .عجل بن اسرائيل
            Setiap kata tersbut memiliki makna yang masing-masing, tetapi keduanya bukan kata sinonim.

عرف – علم
            Dari kedua kalimat tersebut yang telah dibedakan dalam al-qur’an dengan bahasa yang tepat, dua kata tersbut berasal dari bentuk fi’il, mashdar, sifat dan isim. Adapun dalam kebisaan bahasa yang umum dan yang khusus.
            Kata علم dan bentuk isim faiilnya yaitu عليم tidak digunakan kecuali untuk sifat Allah, dan kata عرف adalah pekerjaan untuk selain Allah yaitu makhluknya, dan tidak digunakan untuk sifat Allah.


اللّمس – المسّ – المسح
       Ketiga kata ini oleh para ulama bahasa mengaanggap sama antara kata  اللّمس dan المسّ kedunya memiliki arti yang sama dalam metode bahasa. Dan ada juga yang membedakannya. Adapun kata المسح dibedakan ari kedua kata sebelumnya dari petunjuk yang asli.
            Kata اللّمس digunakan untuk perumpamaan terhadapطلب  dan استعارة  dan disertai dengan bukti dan tanpa bukti dari maksud makna yang hakiki, kata المسّ banyak ditemukan dalam al-qur’an dalam tempat kejahatan dan kebaikan, dan kata المسح dalam al-qur’an digunakan untuk makna undang-undang dan sejarah.

المطر – الغيث
             المطر   dan الغيث adalah dua kata yang memiliki arti sama yaitu turunnya air dari langit, tetapi dalam al-qur’an kedua kalimat itu, dibedakan fungsinya. Kata المطر dalam al-qut’an tidak digunkan kecuali untuk makna hukuman dan balasan, bencana dan cobaan jika ditemukan dalam alur terhadap mu’minin. Dan kata الغيث dalam al-qur’an mengandung makna kenikmatan dan keutamaan, dan digunakan untuk pekerjaan Allah.



النّعمة - االنّعيم
            Kedua kata ini banyak ditemukan dalam al-qur’an dan perbedaan dalam lafadznya yang pertama memakai ta’ maarbutuh dan yang kedua memakai ya’, adapun maknanya sama saja. Tetapi dalam al-qur’an kedua kalimat ini mempunyai makom dan dilalah masing-masing, yaitu kata النّعمة dikhususkan untuk kenikmatan duniawi dan kata النّعيم digunakan untuk kenikmatan ukhrowi.

الجمال – الحسن
            Kedua kata ini adalah untuk mensifati sesuatu dengan arti sama yaitu indah atau bagus, dalam al-qur’an tidak ditemukan kata الجمال dalam bentuk lain kecuali dalam bentuk mashdar dan sifat musyabahah, dan kata الجمال tidak ditemukan dalam al-qur’an kecuali dalam alur perihal ma’nawiyah. Adapun kata الحسن lebih luas cakupannya dan lebih banyak ditemukan dalam al-qur’an. Dan kata الحسن digunakan dalam alur perihal hisiyah.

الميّت – الميت
            Dalam lafadznya kedua kata ini berbeda dalam huruf ya’ nya, yang pertama disukunkan dan yang satunya lagi di tasdidkan. Kata الميّت digunakan ketika ruh mau lepas dari jasadnya dan tidak digunakan untuk mensifati orang yang telah mati dari hidupnya namun kata الميت digunakan ketika jasad telah tidak memiliki ruh dan untuk orang yang telah mati pada umumnya.
مدّ – أمدّ
            Dari kedua kata ini yang lebih sering ditemukan yaitu kata أمدّ dan mashdarnya, kata أمدّ digunakan untuk perkara yang bersifat wajib dan bersifa baik selamanya dan selalu disandarkan kepada manusia, sedangkan kata مدّ digunakan untuk kata yang bersifat makruh dan kejelekan jika di sandarkan terhadap manusia tapi terkadang digunakan juga dalam perkara yang bersifat wajib, tapi jika disandarkan kepada selain manusia maka diartikan kebaikan dan digunakan untuk yang bersifat wajib.

العمل – الفعل
            Kedua kata ini bebentuk sinonim, dan sebagian ulama mengatakan bahwa kata الفعل lebih khusus dari kata العمل , العمل disandarkan kepada sesuatu yang tidak berakal seperti hewan sedangkan kata الفعل disandarkan kepada yang beraqal dan tidak berakal dan dipakai untuk  kebaikan dan kejelekan jika disandarkan kepada selain Allah.


الجهاد – القتال
           
            الجهاد dan القتال adalah dua kata yang berat dilaksankan jika dalam jalan Allah, dan harus disertai dengan niat yang ikhlas, kedua makna tersebut tidak memiliki makna yang sama dari setiap segitetapi diantara kedua kata tersebut memiliki perbedaan yang sangat jelas, kata الجهاد yaitu suatu pekerjaan yang disertai dengan keikhlasan terhadap ridha Allah, dan untuk menegakkan kalimat Allah. Sedangkan kata القتال lebih khusus dari kata الجهاد.
           

المختئ – الخاطئ
            Kedua kata ini tersusun dari huruf yang sama yaitu : kho, ta’, dan hamjah. Dan sebagian  ulama ada yang mengatakan kalau المختئ adalah untuk urusan akhirat, sedangkan kata الخاطئ lebih umum baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. Sedangkan dalam al-qur’an kedua kata ini memiliki masing kedudukan.
            Kata المختئ lebih banyak ditemukan dan bentuknya lebih pariatif, kedua kata ini memiliki makna yang sama yaitu sama-sama untuk perbuata yang salah dan berdosa.

غفر - كفّر
            Kedua kalimat ini terkadang disebutkan dalam satu alur, kata كفّر disebutkan di alur yang independen, sedangkan kata غفر disebutkan di alur yang khusus. Tapi ada juga yang disebutkan dalam alur yang berbeda.
            Kata كفّر pelakunya adalah orang yanh sesat, sedangkan kata غفر tidak ada hubungannya dengan kesesatan tetapi untuk dosa dan kesalahan dan sering di sertai dengan jumlah jar majrur.


مَرِضٌ – مَرَضٌ
            Kata مرض menurut bahasa adalah suatu elat yang menybabkan lemahnya kondisi badan, kata مَرِضٌ tidak detemukan bentuk fiil dari kata tersebut dalam al-quran kecuali dalam bentuk fiil madi,

المرأة – البعل

            Kata المرأة adalah kata untuk menunjukkan arti perempuan, dan istri jika di idofatkan pada kata suami, 
Title: Dirosat Jadiidah Fi I’jaazil Qur’an (Stilistika); Written by chepy.mz; Rating: 5 dari 5

No comments:

Post a Comment