الأبوة - الوالدية
Kalimat الأب (ayah) menurut bahasa: الوالد (ayah), ayah adalah ayah. والأم adalahالوالدة , dan telah dibahas dalam kitab almisbah al
munir dalam pembahasan (و ل د):
الولد dan الاب , jamaknya dengan menggunakan و dan ن, الولدة
dan الام , jamaknya dengan menggunakan ألف dan تأ.
Dan makna dari kata الأب dan الوالد merupakan dua
kosa kata yang mempunyai satu makna, dan kedua kalimat tersebut berhubungan
dengan sebutan kata ayah, dan dibedakan antara kata الأب danالام dengan menggunakan تأ. Seperti
الوالد dan الوالدة.
Penggunaan kata
أب dan
والد dalam bahasa
al-quran.
Dan kata أب dan
والد biasa
digunakan dalam bahasa, apakah keduannya digunakan dalam al-quran seperti bahasa dalam bentuk umum? Apakah
penggunaan dalam al-quran dibedakan dari pendekatan bahasa kedua kalimat أب) dan
والد)
tersebut?
Dan
dalam al-quran dikhususkan kalimat اب dengan laki-laki, dan kalimat والد memakai تأ تأنيث dengan perempuan. Dan
tidak ditemukan dalam al-quran kata والد untuk ayah, dan begitupula kata اب dipakai untuk ibu, selama
tidak menunjukan kedalam kalimat yang sesungguhnya, tetapi dalam al-quran
diucapkan أبوين ketika menunjukan kedua orangtua.
أقبل – تعال
Dalam bahasa al-qur’an fiil amar أقبل
dari ditemukan hanya satu
kali, dan itu adalah satu faridah dari berbagai faroid al-qur’an.
Ayat yang mengandung fiil amar أقبل adalah surat al-qhasas ayat 31:
br&ur È,ø9r& x8$|Átã ( $£Jn=sù $yd#uäu tIöksE $pk¨Xr(x. Ab!%y` 4¯<ur #\Î/ôãB óOs9ur ó=Ée)yèã 4 #ÓyqßJ»t ö@Î6ø%r& wur ô#ys? ( ¨RÎ) z`ÏB úüÏZÏBFy$# ÇÌÊÈ
Fiil amar أقبل
tidak diulang lagi dalam al-qur’an karena tidak adanya tempat yang membutuhkan
untuk memakaikalimat tersebut.
Perbedaan
أقبل dan تعال
·
Yang dimaksud oleh أقبل adalah
الإقبال
الحقيقى الحسى sedangkan
yang dimaksud dengan
تعال adalah
الإقبال
المعنوى المجزى
·
أقبل terbukti
khitob untuk apa saja dalam hal ادبار حسى yang
tertera didalamnya dengan kata kerja, sedangkan تعال tidak seperti itu.
Dan telah disebutkan dalam kosa kata al-qur’an bahwa:
kata تعال adalah دعوة
المخطب إلى ما فيه رفعة شأنه
Perbedaan
أقبل dan ائت
·
Kosongnya tempat
ائت dari posisi yang sama dengan أقبل
·
Terkadang kata ائت
memiliki arti kata اذهب oleh
karena itu tidak ditmukan kata ائت
menunjukan arti kata أقبل.
Perbedaan أقبل dan هاؤم
·
Sebagian ahli
balaghah berpendapat bahwa kata هاؤم adalah موضعة
لإجابة الداعى فى حالة الفرع و النشاط
أصحاب – أولو
Dari beberapa
kalimat dalam al-qur’an ada dua kata yang memiliki makna yang sama yaitu
kalimat أصحاب dan أولو tetapi
dalam al-qur’an kedua kalimat tersebut dibedakan dalam penggunaanya,
perbedaanya tidak diketahui kecuali itu adalah sebuah mukjizat dalam al-qur’an.
Seperti
yang kita ketahui kata صاحب dan jamaknya أصحاب selalu di idofatkan dan terkadang
tidak diidofatkan tergantung keadaannya. Sedangkan kata أولو harus selalu diidofatkan.
الكَره
- الكُره
الكَره dengan
difathahkan kaf, dan الكُره dengan didhomahkan kaf,
adalah dua kalimat masdar. Apakah semuanya mempunyai makna yang sama atau
memiliki makana masing – masing? Para ulama ahli balaghah berbeda pendapat
dalam hal ini. Tetapi jika kita melihat al-quran didalamnya terdapat perbedaan diantara
dua kalimat tersebut.
النّصر – الضرف
Didalam al-qur’an kata اظفركم
dari
fiil madi الضرف mempunyai makna النّصر yaitu نصركم dalam
al-qur’an tidak ditemukan kecuali hanya satu kali dalam surat الفتح. adapun
kata النّصر sangatlahbanyak ditemukan dalam
al-qur’an.
Kata النّصر dalm al-qur’an selalu berbentuk
sifat yang umum dan didalam al-qur’an, setiap kata الضرف adalah النّصر teapi tidak semua النّصر adalah الضرف.
قليل-كثير
Dua kalimat tersebut
dalam Al-Quran sering ditemukan. Dan keduanya selalu mengikuti bentuk I’rab
dari bentuk Rofa, Nasab, khofad, dan keduanya dalam Al-Quran berbentuk makrifat
dan nakiroh, terkecuali dalam satu surat terdapat lafad قليل berbentuk
jama mudakar salim, adapun yang berbentuk nakiroh sangat umum dalam Al-Quran,
dan tidak ditemukan dari kedua kata tersebut yang berbentuk makrifat.
Lafad قليل yang berbentuk jama terdapat dalam surat Asy-syu’araa
Ayat 54 :
¨bÎ) ÏäIwàs¯»yd ×ptBÏ÷ųs9 tbqè=Î=s% ÇÎÍÈ
Dalam surat ini kenapa lapad قليل berbentuk
jama mudzakar salim (bqè=Î=s%), karena kata tersebut dalam bentuk sifat dan mausuf (ptBÏ÷ų) nya jelas berbentuk jamak, daa biasanya sifat itu dalam
hal I’rabnya mengikuti mausufnya.dan yang dimaksud lafad bqè=Î=s% disini yaitu bilangan sedikit, dan bukan makna نسبيا إضافيا على سبيل تبادل.
الرّيح – الرياح
Dalam bahasa al-qur’an kata الرّيح berbentuk mufrad dan jamaknya, nakirah dan
makrifatnya, satu dan bamyak, umum dan khusus, mengikuti aturan bahasa secara
umumnya.
Dan kata الرّيح terbagi kepada lima kedudukan:
1.
Pujian,
dalam surat yunus ayat 22 :
ûøïty_ur NÍkÍ5 8xÌÎ/ 7pt6ÍhsÛ
2.
Celaan
yang diikuti dengan perbuatan buruk, dalam surat al – isyra ayat 69:
ôQr& óOçGZÏBr& br& öNä.yÏèã ÏmÏù ¸ou$s? 3t÷zé& @Å÷ãsù öNä3øn=tæ $ZÿϹ$s% z`ÏiB ËxÌh9$# Nä3s%Ìøóãsù $yJÎ/ ÷Länöxÿx. §NèO w (#rßÅgrB ö/ä3s9 $uZøn=tã ¾ÏmÎ/ $YèÎ;s? ÇÏÒÈ
3.
Memberikan
contoh yang berbentuk janji dan peringatan, seperti dalam surat al – haj ayat
31:
ä!$xÿuZãm ¬! uöxî tûüÏ.Îô³ãB ¾ÏmÎ/ 4 `tBur õ8Îô³ç «!$$Î/ $yJ¯Rr(s3sù §yz ÆÏB Ïä!$yJ¡¡9$# çmàÿsÜ÷tFsù çö©Ü9$# ÷rr& Èqôgs? ÏmÎ/ ßwÌh9$# Îû 5b%s3tB 9,Åsy ÇÌÊÈ
4. Renungan
kepada Allah untuk meningkatkan iman, seperti dalam surat al – ahqaf ayat 24:
$£Jn=sù çn÷rr&u $ZÊÍ%tæ @Î6ø)tGó¡B öNÍkÉJtÏ÷rr& (#qä9$s% #x»yd ÖÚÍ%tæ $tRãÏÜøÿE 4 ö@t/ uqèd $tB Läêù=yf÷ètGó$# ¾ÏmÎ/ ( ÓxÍ $pkÏù ë>#xtã ×LìÏ9r& ÇËÍÈ
5.
Penjelan
tentang kenabiyan supaya mengikutinya, seperti dalam surat al – anbiya ayat 81:
`»yJøn=Ý¡Ï9ur twÌh9$# ZpxÿϹ%tæ ÌøgrB ÿ¾ÍnÌøBr'Î/ n<Î) ÇÚöF{$# ÓÉL©9$# $uZø.t»t/ $pkÏù 4 $¨Zà2ur Èe@ä3Î/ >äóÓx« tûüÏJÎ=»tã ÇÑÊÈ
Adapun kata الرياح biasa dipakai dalam al – qur’an dalam bentuk مجال, dipakai dalam pujian tanpa kejelekan, dan
menjelaskan nikmat para hamba Allah baik nikmat dzohir ataupun nikmat batin.
الرّشد
– الهدى
Kedua
kalimat tersebut dalam bahasa manusia adalah bahasa yang sama, adapun dalam al
– qur’an kedua kalimat tersebut memiliki penempatan yang khusus tergantung dari
apa yang dimaksud ayat tersebut.
Banyaknya perubahan bentuk kata الهدى dalam al-qur’an, al-qur’an memakai kata الهدى untuk kebaikan dan kejelekan juga dan kata الهدى yang dimaksud dalam al-quran mutlak berbentuk
penjelasan, penjelasan kepada yang hak atau yang batil, yang baik atau yang
jelek, dan yang benar atau yang salah, tergantung kepada pelakunya sendiri
contoh jika failnya nabi maka itu adalah sebuah kebaikan dan jika pelakunya
syaitan maka itu adalah sebuah kejelekan.
Adapun kata الرّشد sebenarnya adalah bentuk masdar dan kata الرشاد adalah kalimat
isim. Dan kata الرّشد dalam al-quran tidak dipakai kecuali hanya
dalam kebaikan berbeda dengan kata الهدى, dan tidak ditemukan dalam al-qur’an dalam
bentuk fiil kecuali dalam fiil mudhare’ (يرشدون), dalam al-quran kata الرّشد dikhususkan dalam kedudukan do’a, dan begitu
juga kata الرّشد bentuknya lebih khusus daripada kata الهدى .
فرق – فرّق
فرق dan فرّق keduanya
adalah bentuk fiil madi, dan yang membedakan dari kedua kata tersebut adalah
yang satu di tasdidkan lafadz ra’ nya, dan masdar dari فرق adalah الفرق dan masdar dari kata فرّق adalah التفريق.
contoh
kata فرق dalam al-qur’an:
øÎ)ur $uZø%tsù ãNä3Î/ tóst7ø9$# öNà6»uZøpgUr'sù !$oYø%{øîr&ur tA#uä tböqtãóÏù óOçFRr&ur tbráÝàYs? ÇÎÉÈ
Kata فرق digunakan untuk memisahkan antara perkara yang ma’nawi seperti
bagaimana mestinya dalam bahasa, dan kata tersebut juga diterapkan dalam
al-qur’an untuk membedakan antara bentuk yang pertama seperti kata الماء dengan perkara yang berbentuk
ma’nawi.
Contoh kata فرّق
dalam al-qur’an:
tA$s% ¨PàsuZö6t w õè{ù's? ÓÉLuósÎ=Î/ wur ûÓÅù&tÎ/ ( ÎoTÎ) àMϱyz br& tAqà)s? |Mø%§sù tû÷üt/ ûÓÍ_t/ @ÏäÂtóÎ) öNs9ur ó=è%ös? Í<öqs% ÇÒÍÈ
Kata فرّق digunakan untuk memisahkan antara bentuk yang tersusun, dan
kata tersebut juga membedakan antara hubungan yang ma’nawi.
جسد –
جسم
Kata جسم dan جسد dalam kitab الغة مساوة menurut para ahli bahasa ada yang membedakannya dan kata جسم tidak diartikan kecuali untuk
sesuatu yang memiliki aqal dari manusia, malaikat, jin. Adapun kata جسد digunakan untuk yang tidak memiliki
aqal. Seperti .عجل بن
اسرائيل
Setiap kata tersbut memiliki makna yang masing-masing,
tetapi keduanya bukan kata sinonim.
عرف –
علم
Dari kedua kalimat tersebut yang
telah dibedakan dalam al-qur’an dengan bahasa yang tepat, dua kata tersbut berasal
dari bentuk fi’il, mashdar, sifat dan isim. Adapun dalam kebisaan bahasa yang
umum dan yang khusus.
Kata علم dan
bentuk isim faiilnya yaitu عليم tidak digunakan kecuali untuk sifat
Allah, dan kata عرف adalah
pekerjaan untuk selain Allah yaitu makhluknya, dan tidak digunakan untuk sifat
Allah.
اللّمس
– المسّ – المسح
Ketiga
kata ini oleh para ulama bahasa mengaanggap sama antara kata اللّمس dan المسّ kedunya memiliki arti yang sama
dalam metode bahasa. Dan ada juga yang membedakannya. Adapun kata المسح dibedakan ari kedua kata sebelumnya
dari petunjuk yang asli.
Kata اللّمس digunakan untuk perumpamaan
terhadapطلب dan استعارة
dan disertai dengan bukti dan tanpa bukti dari maksud
makna yang hakiki, kata المسّ banyak
ditemukan dalam al-qur’an dalam tempat kejahatan dan kebaikan, dan kata المسح dalam al-qur’an digunakan untuk
makna undang-undang dan sejarah.
المطر –
الغيث
المطر dan الغيث adalah dua kata yang memiliki arti
sama yaitu turunnya air dari langit, tetapi dalam al-qur’an kedua kalimat itu,
dibedakan fungsinya. Kata المطر dalam
al-qut’an tidak digunkan kecuali untuk makna hukuman dan balasan, bencana dan
cobaan jika ditemukan dalam alur terhadap mu’minin. Dan kata الغيث dalam al-qur’an mengandung makna kenikmatan
dan keutamaan, dan digunakan untuk pekerjaan Allah.
النّعمة
- االنّعيم
Kedua kata ini banyak ditemukan dalam al-qur’an dan
perbedaan dalam lafadznya yang pertama memakai ta’ maarbutuh dan yang kedua
memakai ya’, adapun maknanya sama saja. Tetapi dalam al-qur’an kedua kalimat
ini mempunyai makom dan dilalah masing-masing, yaitu kata النّعمة dikhususkan untuk kenikmatan duniawi
dan kata النّعيم digunakan untuk kenikmatan ukhrowi.
الجمال
– الحسن
Kedua kata ini adalah untuk
mensifati sesuatu dengan arti sama yaitu indah atau bagus, dalam al-qur’an
tidak ditemukan kata الجمال dalam
bentuk lain kecuali dalam bentuk mashdar dan sifat musyabahah, dan kata الجمال tidak ditemukan dalam al-qur’an
kecuali dalam alur perihal ma’nawiyah. Adapun kata الحسن lebih luas cakupannya dan lebih
banyak ditemukan dalam al-qur’an. Dan kata الحسن digunakan
dalam alur perihal hisiyah.
الميّت
– الميت
Dalam lafadznya kedua kata ini
berbeda dalam huruf ya’ nya, yang pertama disukunkan dan yang satunya lagi di
tasdidkan. Kata الميّت digunakan ketika ruh mau lepas dari
jasadnya dan tidak digunakan untuk mensifati orang yang telah mati dari
hidupnya namun kata الميت digunakan ketika jasad telah tidak
memiliki ruh dan untuk orang yang telah mati pada umumnya.
مدّ –
أمدّ
Dari kedua kata ini yang lebih
sering ditemukan yaitu kata أمدّ dan mashdarnya, kata أمدّ digunakan untuk perkara yang
bersifat wajib dan bersifa baik selamanya dan selalu disandarkan kepada manusia,
sedangkan kata مدّ digunakan untuk kata yang bersifat
makruh dan kejelekan jika di sandarkan terhadap manusia tapi terkadang
digunakan juga dalam perkara yang bersifat wajib, tapi jika disandarkan kepada
selain manusia maka diartikan kebaikan dan digunakan untuk yang bersifat wajib.
العمل
– الفعل
Kedua kata ini bebentuk sinonim, dan
sebagian ulama mengatakan bahwa kata الفعل lebih khusus dari kata العمل , العمل disandarkan kepada sesuatu yang
tidak berakal seperti hewan sedangkan kata الفعل disandarkan kepada yang beraqal dan
tidak berakal dan dipakai untuk kebaikan
dan kejelekan jika disandarkan kepada selain Allah.
الجهاد
– القتال
الجهاد dan القتال adalah dua kata yang berat
dilaksankan jika dalam jalan Allah, dan harus disertai dengan niat yang ikhlas,
kedua makna tersebut tidak memiliki makna yang sama dari setiap segitetapi
diantara kedua kata tersebut memiliki perbedaan yang sangat jelas, kata الجهاد yaitu
suatu pekerjaan yang disertai dengan keikhlasan terhadap ridha Allah, dan untuk
menegakkan kalimat Allah. Sedangkan kata القتال lebih khusus dari kata الجهاد.
المختئ
– الخاطئ
Kedua
kata ini tersusun dari huruf yang sama yaitu : kho, ta’, dan hamjah. Dan
sebagian ulama ada yang mengatakan kalau
المختئ adalah untuk urusan akhirat,
sedangkan kata الخاطئ lebih umum baik yang disengaja
ataupun yang tidak disengaja. Sedangkan dalam al-qur’an kedua kata ini memiliki
masing kedudukan.
Kata المختئ lebih banyak ditemukan dan
bentuknya lebih pariatif, kedua kata ini memiliki makna yang sama yaitu
sama-sama untuk perbuata yang salah dan berdosa.
غفر - كفّر
Kedua
kalimat ini terkadang disebutkan dalam satu alur, kata كفّر disebutkan di alur yang independen,
sedangkan kata غفر disebutkan di alur yang khusus.
Tapi ada juga yang disebutkan dalam alur yang berbeda.
Kata كفّر pelakunya
adalah orang yanh sesat, sedangkan kata غفر tidak ada hubungannya dengan
kesesatan tetapi untuk dosa dan kesalahan dan sering di sertai dengan jumlah
jar majrur.
مَرِضٌ – مَرَضٌ
Kata مرض menurut bahasa adalah suatu elat yang
menybabkan lemahnya kondisi badan, kata مَرِضٌ tidak
detemukan bentuk fiil dari kata tersebut dalam al-quran kecuali dalam bentuk
fiil madi,
المرأة – البعل
Kata المرأة adalah kata untuk menunjukkan arti
perempuan, dan istri jika di idofatkan pada kata suami,
No comments:
Post a Comment