1.
Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,”Aku diperintah untuk memerangi
manusia sehingga mereka mengakui bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah
dengan sesungguhnya kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan
Allah, menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat. Maka apabila mereka telah
mengerjakan semua itu, berarti telah terjamin daripadaku darah dan harta mereka
kecuali karena kewajiban Islam dan perhitungan mereka terserah kepada Allah.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
2.
Dari
Abu Sa’id al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw duduk di atas mimbar dan kami
duduk di sekitanya kemudian Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya di antara yang aku
khawatirkan sepeninggal aku nanti adalah terbuka lebarnya atas kamu kemewahan
dan keindahan dunia.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
3.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Lihatlah kepada orang yang
berada di bawahmu dan jangan melihat kepada orang yang berada di atasmu karena
yang demikian itu lebih layak supaya kamu tidak meremehkan nikmat Allah
kepadamu.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
4.
Dari
Hakim bin Hizam r.a. berkata:Rasulullah saw bersabda, “Tangan yang di lebih
baik dari tangan yang di bawah dan dahulukan dalam bersedekah kepada
orang-orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baiknya sedekah adalah yang masih
menyisakan kekayaan. Barangsiapa memelihara kehormatan dirinya, Allah akan
memelihara kehormatan dirinya dan barangsiapa mencukupkan dengan kekayaan yang
ada maka Allah akan mencukupinya.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
5.
Dari
Umar r.a. berkata: “Saat kami duduk dekat Rasulullah saw di suatu hari maka
tiba-tiba tampaklah oleh kami seorang laki-laki memakai pakaian sangat putih
dan berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya bekas (tanda-tanda) dalam
perjalanan dan tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya maka duduklah ia
dihadapan Nabi saw lalu menyandarkan lututnya pada lutut Nabi saw lalu
meletakkan tangannya di atas paha Nabi saw kemudian ia berkata, “Hai Muhammad,
beritahukanlah padaku tentang Islam!” Maka jawab Rasulullah saw, “Islam yaitu
engkau bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan sungguh Muhammad itu utusan
Allah, menegakkan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa bulan Ramadhan dan
mengerjakan Hajji ke Baitullah (Mekkah) jika engkau kuasa menjalaninya.”
Berkata orang itu, “Benar.” Kami heran, ia bertanya dan ia pula yang
membenarkannya. Maka bertanyalagi orang itu, “Beritahukanlah padaku tentang
Iman.” Jawab Nabi saw, “Engkau beriman kepada Allah dan Malaikat-Nya, kepada
Kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada hari Qiamat dan beriman kepada
Qadar baik dan yang buruk.” Berkatalah orang itu, “Benar.” Bertanya lagi orang
itu, “Maka beritahukanlah padaku tentang Ihsan.” Jawab Nabi, “Engkau beribadah
(mengabdi) kepada Allah seakan-akan engkau melihat kepada-Nya, sekalipun engkau
tidak dapat melihat-Nya maka sesungguhnya ia melihat engkau.” Tanya orang itu
lagi, “Beritahukanlah aku tentang hari Qiamat.” Jawab Nabi, “Orang yang ditanya
tidak lebih tahu dari si penanya.” Tanya orang itu lagi, “Beritahukanlah aku
tentang tanda-tandanya.” Jawab Nabi, “Diantaranya jika seorang hamba telah
melahirkan majikannya dan jika engkau melihat orang yang tadinya miskin papa,
berbaju compang-camping, sebagai penggembala kambing sudah berkemampuan,
berlomba-lomba dalam kemegahan bangunan.” Kemudian pergilah orang tadi. Aku
diam tenang sejenak kemudian Nabi saw berkata, “Wahai Umar tahukah engkau siapa
yang bertanya tadi?” Jawabku, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi saw
berkata, “Dia itu Jibril datang kepada kalian mengajarkan tentang agama
kalian.”
(Muslim)
(Muslim)
6.
Dari
Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas’ud r.a. berkata: Bersabda Rasulullah saw dan
dialah yang selalu benar dan dibenarkan, “Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan
kejadiannya dalam rahim ibunya empat puluh hari berupa nutfah. Kemudian menjadi
segumpal darah selama itu juga (empat puluh hari), kemudian menjadi gumpalan
seperti sekerat daging selama itu juga, kemudian diutus kepadanya Malaikat maka
ia meniupkan roh padanya dan ditetapkan empat perkara, ditentukan
rizkinya, ajalnya, amalnya, ia celaka atau bahagia. Maka demi Allah yang tiada
Tuhan selain dari pada-Nya, sungguh seorang di antara kamu ada yang melakukan
pekerjaan ahli syurga sehingga tidak ada antara dia dan syurga itu kecuali
sehasta saja maka dahululah atasnya takdir Allah, lalu ia lakukan pekerjaan
ahli neraka maka iapun masuk neraka.” Dan sungguh salah seorang diantara kamu
melakukan pekerjaan ahli neraka sehingga tidak ada antara dia dan neraka
kecuali sehasta saja maka dahululah ketentuan Allah atasnya, lalu ia melakukan
pekerjaan ahli syurga maka iapun masuk ke dalam syurga.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
7.
Dari
Ummil Mu’minin, ibunya Abdillah, Aisyah r.a. berkata: “Telah bersabda
Rasulullah saw, “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu yang baru (bid’ah) dalam
urusan (agama) kami ini, yang tidak kami perintahkan maka hal itu ditolak.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
8.
Dari
Abi Abdillah An-Nu’man bin Basyir r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,
“Sungguh sesuatu yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, antara keduanya
ada hal yang samar-samar (syubhat) yang kebanyakan manusia tidak tahu. Maka
siapa yang menjaga dirinya dari syubhat itu maka ia telah membersihkan agama
dan kehormatannya dan siapa yang melakukan perkara syubhat itu maka ia jatuh
dalam perkara haram seperti penggembala di sekeliling tanah larangan (milik
orang), lambat laun ia akan masuk ke dalamnya. Ingatlah setiap raja ada
larangannya. Ingatlah bahwa larangan Allah adalah apa-apa yang diharamkan-Nya.
Ingatlah bahwa dalam jasad itu ada sekerat daging, jika ia baik, baiklah jasad
seluruhnya dan jika ia rusak maka rusaklah jasad seluruhnya. Sepotong daging
itu adalah hati.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
9.
Dari
Abi Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Agama itu
adalah nasehat.” Kami bertanya, “Untuk siapa ya Rasulullah?” Rasulullah saw
bersabda, “Bagi Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, Imam-imam Muslimin dan bagi
Muslimin umumnya.”
(Muslim)
(Muslim)
10.
Dari
Abi Hurairah Abdir-Rahman bin Shakhr r.a. berkata: Aku telah mendengar
Rasulullah saw bersabda, “Apa-apa yang telah kami larang untukmu maka jauhilah
dan apa-apa yang telah kami perintahkan kepadamu maka kerjakanlah sebisamu.
Celakanya orang-orang sebelum kamu adalah karena banyak pertanyaan dan
perselisihan terhadap Nabi-nabi mereka (tidak mau taat dan patuh).”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
11.
Dari
Abi Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib cucu Rasulullah saw dan
kesayangannya berkata: Aku telah hafal sabda dari Rasulullah saw,
“Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu, kerjakan apa-apa yang tidak
meragukan kamu.”
(Tirmidzi – Nasa’i)
(Tirmidzi – Nasa’i)
12.
Dari
An-Nawas bin Sam’an r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Kebaikan itu adalah
akhlak yang baik dan dosa adalah apa-apa yang meragukan jiwamu dan engkau tidak
suka dilihat orang lain dalam melakukan hal itu.”
(Muslim)
(Muslim)
13.
Dari
Ibnu Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah telah
memaafkan – karenaku – dari ummatku amal-amal yang khilaf, lupa dan yang
dipaksakan atas mereka.”
(Ibnu Majah – Baihaqi-dll)
(Ibnu Majah – Baihaqi-dll)
14.
Dari
Abi Abbas Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi r.a. berkata: Seorang laki-laki datang
kepada Nabi saw dan berkata, “Wahai Rasulullah! Tunjukkilah aku pada suatu amal
yang jika aku kerjakan, aku dicintai Allah dan dicintai manusia. Maka
Rasulullah saw bersabda, “Zuhudlah engkau akan dunia, pasti Allah mencintai
engkau. Zuhudlah engkau akan apa yang ada pada manusia, pasti manusia mencintai
engkau.”
(Ibnu Majah-dll)
(Ibnu Majah-dll)
15.
Dari
Abi Tsa’labah Al-Khusyani Jurtsum bin Nasyir r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah mewajibkan beberapa kewajiban maka
janganlah kamu meninggalkannya dan telah menentukan beberapa batas maka
janganlah kamu melampauinya dan telah mengharamkan beberapa perkara maka
janganlah kamu melanggarnya dan Ia telah diam dari beberapa perkara sebab
rahmat bagimu bukan karena lupa maka janganlah kamu mempersoalkannya.”
(Ad-Daruquthni-dll)
(Ad-Daruquthni-dll)
16.
Dari
Abi Dzarr Al-Ghoffari r.a. dari Nabi saw yang diriwayatkan dari Allah Azza
wajalla: Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman, “Hai hamba-Ku!
Sesungguhnya Aku haramkan perilaku zhalim atas diri-Ku dan Aku jadikan di
antaramu haram maka janganlah kamu saling menzhalimi. Hai hamba-Ku! Kamu semua
sesat kecuali orang yang telah Kami beri petunjuk maka hendaklah minta petunjuk
kepada-Ku, pasti Aku beri petunjuk. Hai hamba-Ku! Kamu semuanya lapar kecuali
yang telah Aku beri makan, hendaklah kamu minta makan kepada-Ku, pasti Aku
memberi makan padamu. Hai hamba-Ku! Kamu semua telanjang kecuali yang telah Aku
beri pakaian, hendaklah kamu minta pakaian kepada-Ku, pasti Aku memberi pakaian
padamu. Hai hamba-Ku! Sungguh kalian lakukan kesalahan siang dan malam dan Aku
mengampuni dosa-dosa itu semua maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku akan
mengampuni kalian. Hai hamba-Ku! Sungguh kalian tidak dapat membinasakan Akudan
kalian tidak dapat memberi manfaat kepada-Ku. Hai hamba-Ku! Jika orang
terdahulu dan orang yang terakhir daripadamu, manusia dan jin semuanya, mereka
itu berhati taqwa seperti paling taqwa diantaramu, hal itu tidak akan menambah
kerajaan-Ku sedikit juga.Hai hamba-Ku! Jika yang pertama dan terakhir
daripadamu, manusia dan jin seluruhnya, mereka berhati jahat seperti paling
jahat diantaramu, itu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun. Hai
hamba-Ku! Jika orang terdahulu dan terakhir diantaramu, manusia dan jin
semuanya, mereka berada di bumi yang satu, mereka meminta kepada-Ku maka Aku
berikan setiap orang permintaannya, hal itu tidaklah mengurangi apa yang ada
pada-Ku, melainkan seperti sebatang jarum dimasukkan ke laut. Hai hamba-Ku
Sungguh itu semua amal perbuatanmu. Aku catat semuanya bagimu sekalian kemudian
Kami membalasnya. Maka barangsiapa mendapat kebaikan hendaklah bersyukur kepada
Allah dan barangsiapa mendapat selain itu maka janganlah ia menyalahkan kecuali
dirinya sendiri.”
(Muslim)
(Muslim)
17.
Dari
Abi Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah itu
baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah
memerintahkan kepada orang-orang Mu’min dengan apa yang telah diperintahkan
kepada Rasul-rasul maka Allah telah berfirman, “Hai Rasul-rasul! Makanlah dari
segala sesuatu yang baik dan bekerjalah kamu dengan pekerjaan yang baik.” Allah
berfirman, “Hai orang-orang yang beriman! Makanlah dari apa yang telah Kami
rizkikan padamu.” Kemudian beliau menceritakan seorang lelaki yang telah jauh
perjalanannya, rambutnya kusut penuh debu. Dia berkata: Wahai Rabbi, Wahai
Rabbi sedang makanannya haram, pakaiannya haram dan kenyang dengan barang haram
maka bagaimana akan diterima do’anya?
(Muslim)
(Muslim)
18.
Dari
Abi Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw berkata: Bahwa Allah berfirman,
“Barangsiapa memusuhi orang yang setia pada-Ku, sesungguhnya Aku telah
menyatakan PERANG terhadapnya dan tidaklah beramal seorang hamba-Ku yang lebih
Ku sukai seperti jika ia melakukan kewajiban yang Ku perintahkan atasnya. Dan
selalu hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan sunnah hingga Aku mencintainya dan
jika Aku mencintainya, jadilah Aku sebagai telinganya untuk mendengar dan
sebagai matanya untuk melihat dan sebagai tangannya untuk berjuang dan sebagai
kakinya untuk berjalan dan jika ia minta kepada-Ku pasti Aku memberinya dan
jika ia meminta perlindungan kepada-Ku pasti Aku memberi perlindungan
kepadanya.”
(Bukhari)
(Bukhari)
19.
Dari
Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda: Allah Ta’ala berfirman, “Wahai anak
Adam! Selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan ampunkan
segala dosa yang telah terlanjur dan tidak Aku perdulikan lagi. Wahai anak
Adam! Walaupun dosamu sampai setinggi langit kemudian meminta ampun kepada-Ku
niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam! Jika engkau datang
kepada-Ku dengan dosa sepenuh isi bumi tetapi engkau tidak sekutukan sesuatu
yang lain dengan-Ku, niscaya Aku datang padamu dengan ampunan sepenuh bumi
pula.”
(Tirmidzi)
(Tirmidzi)
20.
“Hai
segenap manusia, sebarkanlah salam, sedekahkanlah makanan dan sambunglah tali
persaudaraan (silahturrahmi) serta shalatlah di kala manusia tidur di kegelapan
malam, niscaya kamu akan masuk surga dengan penuh kesejahteraan.”
(Tirmidzi)
(Tirmidzi)
21.
Dari
Abu Hurairah berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw, bagaimana bangunan
surga itu? Beliau menjawab, “Terbuat dari batu bata perak dan emas, sedang
perekatnya adalah kesturi yang sangat wangi, bebatuannya dari mutiara dan
permata yaqut, sedang debunya adalah za’faran (sejenis kunyit). Barangsiapa
yang memasukinya, ia akan senang, tidak pernah susah dan akan kekal tidak
pernah mati, pakaiannya tidak pernah kumal dan masa mudanya tidak pernah
sirna.”
(Ahmad, Darami, Bazzaar, Ibnu Hibban dan Tirmidzi)
(Ahmad, Darami, Bazzaar, Ibnu Hibban dan Tirmidzi)
22.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata Nabi saw bersabda, “Barangsiapa memberi infaq kepada
dua orang isteri di jalan Allah maka ia akan diseru di surga, ‘Hai Abdullah,
ini adalah suatu kebajikan.’ Jika ia termasuk orang yang tekun shalat maka ia
akan diseru dari Pintu Shalat. Apabila ia ahlul jihad maka akan diseru dari
Pintu Jihad. Jika ia orang yang suka bersedekah maka ia akan dipanggil dari
Pintu Sedekah. Begitu pula jika ia tergolong orang yang rajin shaum maka akan
diseru dari Pintu Rayyaan.” Kemudian Abu Bakar r.a. berkata, “Wahai Rasulullah,
tidaklah seseorang diseru dari pintu-pintu ini karena darurat. Adakah seseorang
yang dipanggil dari seluruh pintu tersebut?” Rasulullah saw menjawab, “Ya dan
aku berharap engkau salah satunya.”
(Muslim)
(Muslim)
23.
Dari
Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Pada hari kiamat aku
datang mengetuk pintu surga. Kemudian penjaganya (malaikat) bertanya, ‘Siapakah
engkau?’ ‘Muhammad’ jawabku. Lalu malaikat itu berkata, “Aku dilarang oleh
Allah untuk membuka pintu surga ini kepada siapapun sebelum engkau.’”
(Muslim)
(Muslim)
24.
Dari
Abu Musa Al Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya
perumpamaanku dengan apa yang kubawa dari Allah adalah laksana seorang lelaki
yang mendatangi suatu kaum. Laki-laki tersebut berkata, ‘Aku melihat tentara
dengan mataku. Dan sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang berterus-terang.
Maka taatilah.’ Sekelompok kaum ada yang menaatinya dan mereka pergi sehingga
mereka selamat. Sementara sekelompok yang lain diam di tempatnya sehingga
diserang musuh dan hancur binasa. Kelompok yang pertama seperti orang yang
menaati aku, sedangkan kelompok kedua seperti orang yang tidak menaatiku.”
(Muslim)
(Muslim)
25.
“Barangsiapa
yang mati tidak berperang dan tidak terlintas di hatinya untuk ikut berperang
maka ia mati membawa sifat kemunafikan.”
(Muslim)
(Muslim)
26.
Dari
Usman bin ‘Affan r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang
memasuki waktu shalat wajib kemudian ia berwudhu’ dengan sempurna dan shalat
dengan khusyu’, sambil memelihara ruku’nya, melainkan akan terhapus
dosa-dosanya yang telah lalu selama tidak melakukan dosa besar, hal itu berlaku
sepanjang masa.”
(Muslim)
(Muslim)
27.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ketika Allah menciptakan
makhluk, Ia menulis di buku (catatan) sementara di sisi-Nya di atas ‘Arasy-Nya,
‘Rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.’”
(Muttafaq ‘Alaih)
(Muttafaq ‘Alaih)
28.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sekiranya seorang mukmin
mengetahui siksaan Allah, niscaya tidak seorang pun yang tamak terhadap
surga-Nya. Dan seandainya seorang kafir mengetahui rahmat Allah, niscaya ia
tidak putus asa dari surga-Nya.”
(Muslim)
(Muslim)
29.
Dari
Abu Barzah Al Aslamy r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang hamba
tidak bergeser dari tempatnya pada hari kiamat sehingga ditanya empat hal;
Pertama, mengenai umurnya dihabiskan untuk apa; Kedua, mengenai ilmunya
digunakan untuk apa; Ketiga, mengenai hartanya dipakai untuk apa dan dari mana
asalnya; Keempat, mengenai tubuhnya yang sehat dimanfaatkan untuk apa.”
(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan)
(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan)
30.
Dari
Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika Allah
menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka Allah menyegerakan siksaannya di
dunia. Dan jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya maka Ia
menangguhkannya sampai pada hari kiamat nanti.”
(Tirmidzi)
(Tirmidzi)
31.
“Barangsiapa
yang diinginkan oleh Allah sebagai orang yang baik baik maka Ia
memberikannya pemahaman dalam agama.”
(Bukhari – Muslim dan Ibnu Majah)
(Bukhari – Muslim dan Ibnu Majah)
32.
“Sesungguhnya
lelaki yang paling dibenci Allah ialah yang paling sangat gigih dalam
permusuhan.”
(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Nasai)
(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Nasai)
33.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Mukmin yang paling
sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya dan orang yang paling baik di
antaramu ialah yang paling baik terhadap keluarganya.”
(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Nasai)
(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Nasai)
34.
Dari
Mu’adz bin Jabal r.a. berkata: “Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, ceritakanlah
kepadaku tentang satu amal yang memasukkan aku ke surga dan menjauhkanku dari
neraka!” Rasulullah saw menjawab, ‘Engkau menanyakan kepadaku tentang perkara
besar yang sebenarnya mudah bagi orang yang diberi kemudahan oleh Allah untuk
menjalankannya yaitu hendaklah engkau beribadah kepada Allah tanpa
menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, membayar zakat, shaum
di bulan Ramadhan dan pergi haji ke Baitullah.’ Kemudian beliau bersabda,
‘Tiadakah kau kuberitahu tentang pintu-pintu kebaikan? Shaum itu adalah
perisai, sedekah memadamkan dosa atau kesalahan seperti air membunuh api dan
shalat di tengah malam.’ Lalu Rasulullah saw membaca ayat betikut: ‘Lambung
mereka renggang dari tempat tidurnya sedang mereka berdoa kepada Rabb-nya
dengan rasa takut dan penuh harap serta menafkahkan sebagian rezeki yang Kami
berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan
untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikamat) yang sedap dipandang mata sebagai
balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.’ (As Sajdah 16-17). Lalu
beliau bersabda, ‘Tidakkah kau kuberitahukan tentang pokok segala perkara,
tiang dan puncaknya?’ Aku menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah!” Maka beliau
berkata, ‘Pokok segala perkara ialah Islam, tiangnya ialah shalat, puncaknya
adalah jihad!’ ‘Tiadakah kau kuberitahu tentang penopang semuanya itu?’ tanya
beliau lagi. “Ya,” jawabku. Maka Rasulullah memegang lidahnya sambil bersabda,
‘Peliharalah ini!’ Kemudian aku bertanya, “Wahai Nabiyullah, apakah kita akan
disiksa karena pembicaraann kita?” Maka Rasulullah saw bersabda, ‘Hai … ibumu
kehilanganmu! Bukankah wajah (atau hidung) manusia disungkurkan ke api neraka,
lantaran dosa-dosa dari tergelincirnya lidah-lidah mereka?’”
(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan shahih)
(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan shahih)
35.
Dari
Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda kepada Bilal, “Hai Bilal,
ceritakanlah kepadaku amal apa yang paling banyak mengandung harapan yang telah
kau kerjakan dalam Islam. Aku mendengar suara terompahmu di hadapanku di
surga.” Bilal menjawab, “Aku tidak mengerjakan amalan yang istimewa, selain
melakukan shalat setiap usai wudhu di siang dan di malam hari. Suatu shalat
yang ditetapkan untuk aku lakukan.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
36.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata, “Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw maka
tampillah Bilal untuk adzan.” Selesai Bilal adzan, Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa mengucapkan kalimat ini dengan yakin, ia pasti masuk surga.”
(Bukhari – Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah)
(Bukhari – Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah)
37.
Dari
Abu Said Al Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika kalian
mendengar muadzin maka ikutilah apa yang diucapkannya.”
(Bukhari – Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah)
(Bukhari – Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah)
38.
Dari
Rabi’ah bin Ka’ab r.a. berkata, “Aku pernah bermalam bersama Rasulullah saw.
Ketika aku membawakan air wudhu dan kebutuhan lainnya, beliau bertanya,
‘Tiadakah engkau bertanya kepadaku?’ Maka aku menjawab, ‘Aku meminta supaya aku
menjadi temanmu di surga.’ Beliau bertanya lagi, ‘Tidak meminta yang lain?’
‘Tidak,’ jawabku. Maka beliau bersabda, ‘Perbanyaklah sujud.’”
(Muslim)
(Muslim)
39.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Amal manusia yang pertama
kali dihisab ialah shalat.” Allah berfirman kepada malaikat – meskipun
sebenarnya Dia telah mengetahui — “Periksalah shalat hamba-Ku, sempurnakah atau
kurang?” Jika sempurna maka tulislah sempurna. Bila kurang, Allah berfirman,
“Lihatlah shalat sunnahnya, bagaimana?” Bila si hamba rajin shalat sunnah saat
di dunia maka Allah berfirman, “Tambahkanlah shalat fardhunya dengan shalat
sunnahnya!” Kemudian malaikat melakukannya.
(Abu Daud)
(Abu Daud)
40.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang laki-laki pernah
mengunjungi saudaranya di sebuah kampung. Maka Allah mengutus malaikat untuk
memantaunya. Ketika ia lewat, malaikat bertanya, ‘Mau kemana kau?’ Ia menjawab,
‘Aku akan mengunjungi saudaraku di kampung ini.’ Malaikat bertanya, ‘Apakah
karena ada kenikmatan yang akan kamu peroleh darinya (hasil bumi)?’ Ia
menjawab, ‘Tidak, aku hanya mencintainya karena Allah.’ Lalu malaikat berkata,
‘Aku adalah utusan Allah untuk menyatakan kepadamu bahwa Allah
mencintaimu sebagaimana kau telah mencintaimu saudaramu karena Dia.’”
(Muslim)
mencintaimu sebagaimana kau telah mencintaimu saudaramu karena Dia.’”
(Muslim)
41.
Dari
Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang masuk surga
ingin kembali ke dunia dan dia tidak mempunyai sesuatu pun di dunia kecuali
orang yang syahid. Ia mengharap dapat kembali ke dunia untuk berperang dan
terbunuh sampai sepuluh kali karena kemuliaan yang ia peroleh.”
(Bukhari – Muslim dan Tirmidzi)
(Bukhari – Muslim dan Tirmidzi)
42.
Dari
Ubadah bin Shamit r.a. beerkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa bersaksi
bahwa tiada Ilah selain Allah, Maha Tunggal Ia, tidak ada sekutu bagi-Nya,
bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, Isa adalah hamba dan Rasul-Nya,
sedang surga itu hak dan neraka itu hak maka Allah memasukkan ia ke surga
sesuai dengan amalnya di dunia.” Ubadah menambahkan, “Masuk surga dari pintunya
yang delapan sekehendaknya.”
(Bukhari – Muslim. Lafazhnya dari Bukhari)
(Bukhari – Muslim. Lafazhnya dari Bukhari)
43.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw,
“Ya Rasulullah, kami berlayar di laut dan kami hanya membawa air sedikit, jika
kami memakai air itu untuk berwudhu’ maka kami akan kehausan; bolehkah kami
berwudhu’ dengan air laut?” Rasulullah saw menjawab, “Air laut itu suci lagi
menyucikan, bangkainya halal dimakan.”
(Riwayat lima ahli hadits, menurut Tirmidzi, hadits ini shahih)
(Riwayat lima ahli hadits, menurut Tirmidzi, hadits ini shahih)
44.
Rasulullah
saw bersabda, “Cara mencuci bejana seorang dari kamu, apabila dijilat anjing,
hendaklah dibasuh tujuh kali, salah satunya hendaklah dicampur dengan tanah.”
(Muslim)
(Muslim)
45.
Rasulullah
saw bersabda, “Tiap-tiap pekerjaan penting yang tidak dimulai dengan bismillah
maka pekerjaan itu kurang berkah.”
(Abu Daud)
(Abu Daud)
46.
Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw suka mendahulukan anggota kanan ketika
memakai sandal, bersisir, bersuci dan dalam segala halnya.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
47.
Dari
Busrah binti Shafwan, sesungguhnya Nabi saw berkata, “Laki-laki yang menyentuh
zakarnya (kemaluannya) janganlah shalat sebelum ia berwudhu.”
(Riwayat lima ahli hadits, menurut Bukhari hadits ini paling sah dalam hal ini)
(Riwayat lima ahli hadits, menurut Bukhari hadits ini paling sah dalam hal ini)
48.
Rasulullah
saw berkata kepada Fathimah binti Abi Hubaisy, “Apabila datang haidh itu,
hendaklah engkau tinggalkan shalat dan apabila habis haidh itu, hendaklah
engkau mandi dan shalat.”
(Bukhari)
(Bukhari)
49.
Dari
‘Atha bin Yasar, dari Abu Sa’id Al-Khudri berkata: Ada dua orang laki-laki
dalam perjalanan, lalu datang waktu shalat sedangkan air tidak ada, lantas
keduanya bertayammum dengan debu yang suci dan shalat, kemudian keduanya
memperoleh air dan waktu shalat masih ada. Seorang diantara keduanya lantas
berwudhu’ dan mengulang shalatnya dan yang lain tidak. Kemudian keduanya datang
kepada Rasulullah saw dan diterangkannyalah kejadian itu kepada Rasulullah saw.
Beliau lalu berkata kepada orang yang tidak mengulang shalat, Benar engkau dan
shalatmu sah” dan kepada orang yang mengulang shalat dengan berwudhu’ beliau
berkata, “Bagimu ganjarannya dua kali lipat.”
(Nasa’i dan Abu Daud)
(Nasa’i dan Abu Daud)
50.
Rasulullah
saw bersabda, “Barangsiapa memberi makanan bagi orang yang puasa, maka ia
mendapat ganjaran sebanyak ganjaran orang yang puasa itu, tidak kurang sedikit
pun.”
(Tirmidzi)
(Tirmidzi)
51.
Dari
Anas: Ditanyakan orang kepada Rasulullah saw, “Apakah sedekah yang lebih baik?”
Rasulullah saw menjawab, “Sedekah yang paling baik ialah sedekah pada bulan
Ramadhan.”
(Tirmidzi)
(Tirmidzi)
52.
Dari
Abu Ayyub: Rasulullah saw berkata, “Barangsiapa puasa dalam bulan Ramadhan,
kemudian ia puasa enam hari dalam bulan Syawal adalah seperti puasa sepanjang
masa.”
(Muslim)
(Muslim)
53.
Dari
Abu Hurairah: Rasulullah saw telah berkata dalam pidato beliau, “Hai manusia!
Sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kamu mengerjakan ibadat haji maka
hendaklah kamu kerjakan.” Seorang sahabat bertanya, “Apakah setiap tahun, ya
Rasulullah?” Beliau diam tidak menjawab dan yang bertanya itu mendesak sampai
tiga kali. Kemudian Rasulullah saw berkata, “Kalau saya menjawab ‘ya’, sudah
tentu menjadi wajib setiap tahun, sedangkan kamu tidak akan kuasa
mengerjakannya, biarkanlah apa yang saya tinggalkan (artinya jangan ditanya
karena boleh jadi jawabannya memberatkanmu).”
(Ahmad, Muslim dan Nasa’i)
(Ahmad, Muslim dan Nasa’i)
54.
Dari
Ibnu ‘Abbas: Nabi saw telah berkata, “Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji
maka sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari suatu halangan yang akan
merintanginya.”
(Ahmad)
(Ahmad)
55.
Rasulullah
saw bersabda, “Sesungguhnya segala amal ibadat hanya sah dengan niat.”
(Bukhari)
(Bukhari)
56.
Dari
Ibnu ‘Umar: Nabi saw bersabda, “Tidak boleh bagi perempuan yang ihram memakai
tutup kepala dan tidak boleh memakai sarung tangan.”
(Bukhari dan Ahmad)
(Bukhari dan Ahmad)
57.
Dari
Abu Hurairah: Bahwasanya Rasulullah saw pernah melewati suatu onggokan makanan
yang akan dijual, lantas beliau memasukkan tangan beliau ke dalam onggokan itu,
tiba-tiba jari beliau di dalamnya meraba yang basah. Beliau keluarkan jari
beliau yang basah itu dan berkata, “Mengapakah ini?” Jawab yang mempunyai makanan,
“Basah karena hujan ya Rasulullah.”Beliau bersabda, “Mengapa tidak engkau taruh
di sebelah atas supaya dapat dilihat orang? Barangsiapa yang mengecoh maka ia
bukan umatku.”
(Muslim)
(Muslim)
58.
Dari
Ibnu Mas’ud: Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Seorang muslim yang
mempiutangi seorang muslim dua kali, seolah-olah ia telah bersedekah kepadanya
satu kali.”
(Ibnu Majah)
(Ibnu Majah)
59.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ada tujuh golongan yang
bakal dinaungi Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang ketika itu tidak ada
naungan kecuali naungan-Nya yaitu Pemimpin yang adil; Pemuda yang rajin
beribadat kepada Allah; Orang yang hatinya senantiasa terpaut kepada masjid;
Dua orang yang berkasih sayang karena Allah, baik di waktu berkumpul maupun
berpisah; Seorang lelaki yang diajak berbuat serong oleh wanita bangsawan yang
cantik kemudian ia menolak dan berkata, ‘Saya takut kepada Allah’; Orang yang
bersedekah dengan diam-diam; Orang yang senantiasa berdzikir (ingat) kepada
Allah ketika sendirian kemudian mencucurkan air mata.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
60.
Dari
Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw mengutus kami ke Huraqah pada suku
Juhainah maka ketika kami sampai disana, pagi-pagi kami menyerbu. Tiba-tiba aku
dan seorang Anshar bertemu dengan seorang dari mereka. Maka ketika kami telah
mengepungnya, ia berkata, “LAA ILAAHA ILLALLAAH.” Maka sahabatku orang Anshar
itu menyuruh aku menghentikan (tidak membunuhnya) tetapi aku terus saja menikam
dengan tombakku sehingga matilah dia. Dan ketika kami telah kembali ke Madinah,
berita itu telah sampai kepada Rasulullah saw maka beliau bertanya, “Hai
Usamah, apakah engkau bunuh dia setelah ia mengucapkan ‘LAA ILAAHA ILLALLAAH’?”
Jawabku, “Ya Rasulullah, ia hanya akan menyelamatkan diri.” Rasulullah saw
bertanya, “Apakah engkau bunuh dia setelah ia mengucapkan ‘LAA ILAAHA
ILLALLAAH’?” Maka Rasulullah saw mengulang-ulang kalimat itu, sehingga aku
ingin andaikan aku baru masuk Islam pada hari itu.
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
61.
Dalam
riwayat lain: Rasulullah saw bertanya, “Apakah sesudah ia mengucapkan ‘LAA
ILAAHA ILLALLAAH’ masih juga engkau membunuhnya?” Jawabku, “Ya Rasulullah, ia
berkata begitu mungkin hanya karena takut kepada senjataku.” Nabi saw bersabda,
“Apakah sudah engkau belah dadanya sehingga engkau mengetahui dengan jelas,
apakah ia berkata karena takut atau tidak.” Maka Rasulullah saw masih saja
mengulang-ulang kalimat itu,sehingga aku ingin kiranya aku baru masuk Islam
pada hari itu.
62.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Dapat dipastikan atas manusia
bagiannya dari zina yang pasti mengenainya tanpa dapat dielakkan lagi. Dua mata
zinanya adalah pandangan mata; Dua telinga zinanya adalah mendengarkan; Lidah
zinanya adalah perkataan; Tangan zinanya adalah menampar; Kaki zinanya adalah
melangkah; Hati zinanya adalah menyukai dan mengharapkan. Semua perzinaan itu,
kemaluanlah yang membenarkan atau mendustakannya.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
63.
Umar
bin al-Khaththab r.a. berkata: Saya memberikan kuda kepada seseorang dalam
jihad fi sabilillah maka kuda itu disia-siakan oleh orang yang saya beri itu.
Lalu saya bermaksud membelinya kembali dengan sangkaan bahwa ia akan menjualnya
dengan harga murah. Maka saya bertanya kepada Nabi saw. Dijawab, “Jangan engkau
membeli dan jangan engkau menarik kembali sedekahmu, meskipun ia memberikan
kepadamu dengan harga satu dirham. Karena orang yang menarik kembali sedekahnya
bagaikan orang yang menelan kembali muntahnya.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
64.
Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jauhilah olehmu buruk sangka
karena buruk sangka sedusta-dusta berita.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
65.
Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kamu menawar barang
hanya untuk menjerumuskan orang lain.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
66.
Abu
Ayyub r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak dihalalkan bagi seorang
Muslim memboikot (memusuhi) saudaranya sesama Muslim lebih dari tiga hari.
Keduanya berpapasan lalu yang satu berpaling dan yang lain berpaling.Dan
sebaik-baik keduanya ialah yang lebih dahulu memberi salam.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
67.
Abu
Sa’id (Tsabit) bin adh-Dhahhak al-Anshari r.a. berkata: Rasulullah saw
bersabda, “Barangsiapa bersumpah dengan sesuatu agama selain Islam, padahal ia
sengaja berdusta maka ia tercatat sebagaimana yang dikatakannya itu. Dan
barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu (alat) maka ia akan disiksa dengan
alat itu pula pada hari kiamat. Dan tidak wajib atas seseorang melaksanakan
nadzar terhadap apa yang tidak dimilikinya. Dan melaknat seorang Mu’min sama
artinya dengan membunuhnya.”
(Bukhari – Muslim) Maksud hadits ini ialah apabila seseorang berkata, “Demi Allah, jika saya berdusta maka saya kafir,” padahal ia sengaja berdusta maka Allah akan mencatatnya seperti apa yang dikatakannya itu.
(Bukhari – Muslim) Maksud hadits ini ialah apabila seseorang berkata, “Demi Allah, jika saya berdusta maka saya kafir,” padahal ia sengaja berdusta maka Allah akan mencatatnya seperti apa yang dikatakannya itu.
68.
Anas
r.a. berkata: Suatu hari Rasulullah saw berkhutbah. Belum pernah aku mendengar
Rasulullah saw berkhutbah seperti itu. Maka diantaranya Rasulullah saw
bersabda, “Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu sedikit
tertawa dan banyak menangis.” Seketika itu aku melihat sahabat-sahabat Nabi saw
menutup mukanya masing-masing sambil menangis terisak-isak.
(Bukhari – Muslim)
Dalam riwayat lain: Ketika Rasulullah saw mendengar suatu hal mengenai sahabat- sahabatnya maka Rasulullah saw segera berkhutbah memberi nasehat. Dalam khutbah itu Rasulullah saw bersabda, “Telah diperlihatkan kepadaku surga dan neraka, hingga aku merasa belum pernah melihat seperti hari ini tentang kebaikan dan kejahatan. Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui, pasti kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Maka tidak pernah terjadi pada masa sahabat-sahabat Nabi saw sebagaimana hari itu, mereka menutup muka sambil terisak-isak.
(Bukhari – Muslim)
Dalam riwayat lain: Ketika Rasulullah saw mendengar suatu hal mengenai sahabat- sahabatnya maka Rasulullah saw segera berkhutbah memberi nasehat. Dalam khutbah itu Rasulullah saw bersabda, “Telah diperlihatkan kepadaku surga dan neraka, hingga aku merasa belum pernah melihat seperti hari ini tentang kebaikan dan kejahatan. Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui, pasti kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Maka tidak pernah terjadi pada masa sahabat-sahabat Nabi saw sebagaimana hari itu, mereka menutup muka sambil terisak-isak.
69.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Akan berpeluh manusia di
hari kiamat hingga mengalir peluh mereka sampai tujuh puluh hasta dan tenggelam
mereka dalam peluhnya sendiri hingga ke mulut dan telinga mereka.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
70.
Dari
Adiy bin Hatim r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tiadalah seseorang dari
kamu melainkan akan berhadapan dan ditanya oleh Tuhan tanpa ada antaranya
dengan Tuhan seorang juru bahasa. Maka ia melihat ke sebelah kanannya tiada
sesuatu pun kecuali amal perbuatannya yang baik-baik dan ia melihat ke sebelah
kiri juga tidak melihat sesuatu pun kecuali amal perbuatannya yang buruk dan ia
melihat ke depannya maka tidak terlihat kecuali api yang di hadapannya. Maka
jagalah dirimu dari api neraka walau dengan bersedekah separuh biji kurma.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
71.
‘Aisyah
r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Manusia akan dihimpun pada hari kiamat
dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan masih kulup (belum berkhitan).”
‘Aisyah bertanya, “Ya Rasulullah, apakah lelaki dan perempuan akan berkumpul
dan masing-masing akan melihat kepada yang lainnya?” Nabi saw menjawab,
“‘Aisyah, suasana pada hari itu jauh lebih berat dari sekadar sebagiannya
mereka memperhatikan sebagian yang lain.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
72.
Mu’adz
bin Jabal r.a. berkata: Ketika aku membonceng dibelakang Rasulullah saw di atas
himar, tiba-tiba beliau bertanya, “Hai Mu’adz, tahukah engkau, apakah hak Allah
yang diwajibkan atas hamba? Dan apakah hak hamba yang akan diberikan oleh
Allah?” Jawab Mu’adz, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Maka Nabi saw
bersabda, “Hak Allah yang diwajibkan atas hamba adalah menyembah kepada-Nya dan
tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan hak hamba yang akan diberikan
Allah adalah tidak akan menyiksa orang yang tidak
menyekutukan-Nya.” Saya bertanya, “Bolehkah aku kabarkan yang demikian itu kepada orang banyak?” Jawab Nabi saw, “Jangan, nanti mereka tidak mau berusaha.”
menyekutukan-Nya.” Saya bertanya, “Bolehkah aku kabarkan yang demikian itu kepada orang banyak?” Jawab Nabi saw, “Jangan, nanti mereka tidak mau berusaha.”
73.
Ibnu
Mas’ud r.a. berkata: Kami bersama Rasulullah saw dalam qubah, kurang lebih
empat puluh orang maka Nabi saw bersabda, “Sukakah kamu jika kamu menjadi
seperempat dari ahli surga?” Jawab kami, “Ya.” Bersabda Nabi saw, “Demi Allah
yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, aku mengharap semoga kamu menjadi separuh
dari penduduk surga. Yang demikian itu karena surga itu tidak dimasuki kecuali
oleh orang Muslim, sedangkan kamu di tengah-tengah ahli syirik bagaikan rambut
putih di badan lembu hitam atau rambut hitam di kulit lembu merah.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
74.
Dari
‘Amr bin ‘Auf r.a. berkata: Rasulullah mengutus Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah r.a.
ke Bahrain untuk menagih pajak penduduk. Kemudian ia kembali dari Bahrain
dengan membawa harta yang sangat banyak dan kedatangan kembali Abu ‘Ubaidah itu
terdengar oleh sahabat Anshar maka mereka pun shalat Shubuh bersama Rasulullah
saw. Kemudian setelah selesai shalat mereka menghadap Rasulullah saw maka
beliau tersenyum melihat mereka kemudian bersabda, “Mungkin kamu telah
mendengar kedatangan Abu ‘Ubaidah yang membawa harta banyak?” Jawab mereka,
“Benar, ya Rasulullah.” Lalu Nabi saw bersabda, “Sambutlah kabar baik dan
tetaplah berpengharapan baik untuk mencapai semua cita-citamu. Demi Allah,
bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kamu, tetapi aku khawatir kalau
terhampar luas dunia ini bagimu, sebagaimana telah terhampar untuk orang-orang
yang sebelum kamu, kemudian kamu berlomba-lomba sebagaimana mereka
berlomba-lomba, sehingga membinasakan kamu sebagaimana telah membinasakan
mereka.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
75.
Dari
‘Utban bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi saw selesai shalat bertanya,
“Dimanakah Malik bin al-Dakhsyum?” Dijawab oleh seseorang, “Dia itu munafik,
tidak suka Allah dan Rasulullah.” Maka Nabi saw bersabda, “Jangan berkata
demikian, tidakkah engkau tahu bahwa ia telah mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH
dengan ikhlas karena Allah? Dan Allah telah mengharamkan api neraka kepada
siapa yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
76.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Berlindunglah kamu kepada
Allah dari beratnya bala’, menimpanya kesukaran, keburukan takdir dan cemoohan
musuh.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
77.
Dari
Sahl bin Sa’ad r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda kepada Ali r.a., “Demi
Allah, jika Allah memberi hidayah kepada seseorang karena ajaranmu maka yang
demikian itu bagimu lebih baik dari kekayaan binatang ternak yang merah-merah.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
78.
Dari
Abdullah bin Amr bin al-’Ash r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw
bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu pengetahuan dari seorang
hamba begitu saja, tetapi akan mencabutnya dengan matinya orang-orang alim,
hingga apabila telah habis orang-orang alim maka orang banyak akan mengangkat
orang-orang yang bodoh untuk menjadi pemimpin mereka. Lalu jika mereka ditanya,
mereka akan memberikan fatwa tidak berdasarkan ilmu pengetahuan. Maka mereka
itu sesat dan menyesatkan.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
79.
Dari
‘Aisyah r.a. berkata kepada ‘Urwah, “Demi Allah, hai kemenakanku, kami keluarga
Nabi saw adakalanya melihat bulan berganti tiga kali dalam dua bulan, sedangkan
di rumah-rumah Rasulullah saw tidak dinyalakan api.” ‘Urwah bertanya, “Apa
makananmu?” ‘Aisyah menjawab, “Kurma dan air. Hanya saja adakalanya tetangga
Rasulullah saw mengirim hadiah susu ternak mereka.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
80.
Dari
Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Suatu hari ‘Aisyah r.a. mengeluarkan kain dan
sarung yang tebal, ditunjukkan kepada kami sambil berkata, “Rasulullah saw
ketika meninggal dunia sedang memakai sarung dan kain ini.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
81.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Bukanlah orang miskin itu
yang berkeliling meminta-minta kepada orang banyak sehingga tertolak dari satu
dua suap makanan atau satu dua biji kurma, tetapi orang miskin yang
sesungguhnya dan yang dikehendaki oleh Islam untuk dibantu ialah orang yang
tidak mempunyai penghasilan yang mencukupi dan yang tidak diingat orang untuk
disedekahi serta tidak suka pergi meminta-minta kepada orang lain.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
82.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sungguh, sekiranya salah
seorang dari kamu itu pergi mencari kayu dan dipikul di atas pundaknya, lebih
baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik diberi atau ditolak.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
83.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Setiap hamba Allah
melewati waktu paginya, tentu ada dua malaikat yang turun berdoa. Yang satu
berdoa, “Ya Allah, berilah ganti (balasan yang berlipat) kepada orang yang suka
memberi (dermawan).” Malaikat yang kedua berdoa, “Ya Allah, berilah kepada
orang yang kikir itu kehancuran dan kemusnahan pada hartanya.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
84.
Dari
Ibnu Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Tidak boleh seorang menginginkan
hak orang lain kecuali dua macam yaitu seseorang yang diberi kekayaan harta
oleh Allah lalu digunakannya semata-mata untuk memperjuangkan kebenaran dan
seseorang yang diberi ilmu oleh Allah
lalu digunakan dan diajarkan kepada manusia.”
(Bukhari – Muslim)
lalu digunakan dan diajarkan kepada manusia.”
(Bukhari – Muslim)
85.
Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak boleh seseorang iri
terhadap orang lain kecuali dalam dua hal yaitu seseorang yang diberi
pengertian Al Qur’an lalu ia mempergunakannya sebagai pedoman amalnya
siang-malam dan seseorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta lalu ia
membelanjakannya siang-malam untuk segala amal kebaikan.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
86.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Sesungguhnya para fakir miskin dari sahabat
Muhajirin datang mengeluh kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, orang-orang
kaya telah memborong semua pahala, tingkat-tingkat yang tinggi dan kesenangan
yang abadi.” Nabi saw bertanya, “Mengapakah demikian?” Mereka menjawab, “Mereka
shalat sebagaimana kami, puasa sebagaimana kami, mereka bersedekah sedangkan
kami tidak bersedekah dan mereka memerdekakan budak sedangkan kami tidak dapat
memerdekakan budak.” Rasulullah saw bersabda, “Sukakah aku ajarkan kepadamu
amal perbuatan yang dapat mengejar mereka dan tidak seorangpun yang lebih utama
dari kamu, kecuali yang berbuat seperti perbuatanmu?” Mereka menjawab,
“Baiklah, ya Rasulullah.” Nabi saw bersabda, “Membaca tasbih (SUBHAANALLAAH),
takbir (ALLAAHU AKBAR) dan tahmid (ALHAMDULILLAAH) setiap selesai shalat 33
kali.” Kemudian sesudah itu para fakir miskin itu kembali mengeluh kepada
Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, saudara-saudara kami, orang-orang kaya mendengar
perbuatan kami maka mereka berbuat sebagaimana perbuatan kami.” Maka Nabi saw
bersabda, “Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
87.
Dari
Ash-Sha’ab bin Jatstsamah r.a. berkata: Saya memberi hadiah himar liar kepada
Rasulullah saw, tiba-tiba ditolak dan ketika Nabi saw melihat wajahku berubah
(karena merasa kecewa), beliau bersabda, “Kami tidak menolak pemberianmu itu
melainkan karena kami sedang melakukan ihram (Orang yang sedang berihram
dilarang memburu dan menangkap binatang liar).”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
88.
Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw datang dari bepergian sedang beranda rumah
kututup dengan tabir yang bergambar patung maka ketika Rasulullah saw
melihatnya, beliau merobek-robeknya seraya berkata, “Manusia yang paling berat
siksaannya pada hari kiamat nanti adalah orang-orang yang menyerupakan ciptaan
Allah.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
89.
Dari
‘Aisyah r.a. berkata, “Belum pernah aku melihat Rasulullah saw tertawa sehingga
terlihat langit-langit mulutnya tetapi beliau selalu tersenyum.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
90.
Dari
Abu Umar r.a. berkata, “Rasulullah saw biasa jika keluar dari jalan
asy-Syajarah dan jika kembali dari jalan al-Mu’arris. Dan jika masuk Makkah
dari jalan ats-Tsaniyatul ‘Ulya dan jika keluar dari ats-Tsaniyatus-sufla.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
91.
Dari
Abu Mas’ud (Uqbah) bin ‘Amr al-Badri r.a. berkata: Seseorang datang kepada Nabi
saw dan berkata, “Saya terpaksa mundur dari shalat jama’ah Shubuh karena Fulan
(Imam) memanjangkan bacaannya.” Berkata Uqbah, “Maka saya tidak pernah melihat
Nabi saw marah dalam suatu nasihat sebagaimana waktu itu.” Nabi saw bersabda,
“Hai sekalian manusia, seseungguhnya diantaramu ada orang-orang yang membenci
orang lain. Maka barangsiapa diantaramu mengimami orang banyak, hendaklah ia
meringkas (bacaan suratnya) karena di belakangnya ada orang yang sudah lanjut
usia, orang yang lemah dan orang yang mempunyai kepentingan.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
92.
Dari
Abu Ya’la (Ma’qil) bin Yasar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tiadalah
seseorang yang diamanati oleh Allah untuk memimpin rakyatnya kemudian ketika
mati, ia masih menipu rakyatnya melainkan pasti Allah mengharamkan surga
baginya.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
93.
Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Seorang Muslim wajib mendengar dan taat
kepada pemerintahnya pada apa yang disetujui dan yang tidak disetujui, kecuali
jika diperintah bermaksiat. Maka apabila disuruh bermaksiat, ia tidak wajib
mendengar dan tidak wajib taat.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
94.
Dari
Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Aku bersama dua orang sepupuku masuk kepada
Rasulullah saw, maka salah seorang dari sepupuku berkata, “Ya Rasulullah,
berilah kepada kami jabatan pada salah satu bagian yang diberikan Allah
kepadamu.” Sepupuku yang kedua juga berkata demikian, maka Rasulullah saw
bersabda, “Demi Allah, kami tidak mengangkat seseorang pada suatu jabatan
kepada orang yang menginginkan atau orang yang berambisi pada jabatan itu.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
95.
Dari
Abu Sa’id (Abdurrahman) bin Samurah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda kepadaku,
“Ya Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut kedudukan dalam
pemerintahan karena jika engkau diserahi jabatan tanpa meminta, maka engkau
akan dibantu oleh Allah untuk melaksanakannya. Tetapi jika jabatan itu engkau
peroleh karena permintaanmu, maka akan diserahkan ke atas bahumu atau
kebijaksanaanmu sendiri. Dan jika engkau telah bersumpah atas sesuatu perkara
kemudian engkau dapatkan perkara lainnya yang lebih baik, maka tebuslah sumpah
itu dan kerjakanlah apa yang lebih baik itu.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
96.
Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw melewati seseorang yang sedang
menasihati saudaranya karena pemalu, maka Nabi saw bersabda, “Biarkanlah ia
karena sesungguhnya sifat malu itu sebagian dari Iman.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
97.
Dari
Abu Wa’il (Syaqiq) bin Salamah berkata: Biasanya Ibnu Mas’ud r.a. memberi
ceramah kepada kami setiap hari kamis, maka seseorang berkata kepadanya, “Hai
Abu Abdurrahman, aku ingin agar engkau suka memberi ceramah setiap hari.” Ibnu
Mas’ud menjawab, “Tiada halangan bagiku untuk memberi ceramah setiap hari,
hanya saja aku khawatir akan menjemukan kamu. Dan aku sengaja memberi ceramah
dalam waktu yang jarang, sebagaimana Rasulullah saw pernah memberi ceramah
kepada kami, khawatir akan membuatmu jemu dari nasehat.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
98.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Apabila bersandal salah
seorang kamu, hendaklah ia mendahulukan kaki yang kanan dan jika melepas,
hendaklah ia mendahulukan kaki yang kiri. Hendaklah yang kanan lebih dahulu
disandali dan yang terakhir dilepaskan.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
99.
Dari
‘Amr bin Salamah r.a. berkata: Rasulullah saw mengajarkan kepadaku, “Bacalah
BISMILLAH dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari yang dekat-dekat
kepadamu.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
100.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata, “Selamanya Rasulullah saw tidak pernah mencela
makanan, maka jika beliau suka, dimakannya dan jika beliau tidak suka,
ditinggalkannya makanan itu.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
101.
Dari
Hudzaifah r.a. berkata: Rasulullah saw melarang kami dari pakaian sutera yang
halus atau tebal dan minum dari bejana emas atau perak lalu beliau bersabda,
“Itu semua untuk orang-orang kafir di dunia dan untuk kamu di akhirat.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
102.
Dari
Ummu Salamah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Orang yang minum dari bejana
perak seolah-olah menuangkan ke dalam perutnya api neraka jahannam.”
(Bukhari – Muslim)
***
Dalam riwayat Muslim: Sesungguhnya orang-orang yang makan dalam bejana perak atau emas atau yang minum dalam bejana perak atau emas, seolah- olah menuangkan ke dalam perutnya api neraka jahannam.
(Bukhari – Muslim)
***
Dalam riwayat Muslim: Sesungguhnya orang-orang yang makan dalam bejana perak atau emas atau yang minum dalam bejana perak atau emas, seolah- olah menuangkan ke dalam perutnya api neraka jahannam.
103.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Segerakanlah pemakaman
jenazah, maka jika ia jenazah orang shaleh, berarti kamu menyegerakan ia kepada
kebaikan dan jika sebaliknya, berarti kamu telah melepaskan kejahatan dengan
segera dari bahumu (pundakmu).”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
104.
Dari
‘Aisyah r.a. berkata: Ketika istri-istri Rasulullah saw sedang berkerumun di
sisi Rasulullah saw, tiba-tiba datang Siti Fatimah yang jalannya cepat seperti
jalannya Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw melihat kepadanya, maka dia
disambut dengan ucapan, “Selamat datang anakku,” kemudian ia didudukkan di
sebelah kanan atau kirinya, lalu dibisikkan kepadanya. Tiba-tiba ia menangis
tersedu-sedu dan ketika Rasulullah saw melihat tangisnya, beliau berbisik
kembali kepadanya, lalu tertawalah Fatimah. Maka aku berkata, “Rasulullah saw
mengistimewakan dengan rahasia-rahasia atas Fatimah lebih dari istri-istrinya.”
Maka menagislah aku dan ketika Rasulullah saw telah pergi dari tempat itu, aku
bertanya kepada Fatimah, “Apa yang dikatakan Rasulullah saw tadi kepadamu?”
Fatimah menjawab, “Aku tidak akan membuka rahasia Rasulullah saw.” Kemudian
setelah Rasulullah saw meninggal, aku berkata, “Sungguh aku ingin mendapat
keterangan tentang apa yang dibisikkan oleh Rasulullah saw kepadamu itu.”
Fatimah menjawab, “Kini baiklah. Pada bisikan pertama Nabi saw memberitahukan
bahwa Jibril biasa mengulangi padanya bacaan al-Qur’an setiap tahun satu kali
dan kini dia mengulanginya sampai dua kali, ‘Aku merasa bahwa ajalku sudah
dekat, maka bertakwalah kamu kepada Allah dan sabarlah. Aku adalah sebaik-baik
orang yang mendahului kamu,’ karena itu aku menangis. Kemudian ketika beliau
melihat aku sangat sedih, beliau membisikkan kepadaku untuk kedua kalinya, ‘Hai
Fatimah, tidak puaskah engkau sebagai wanita yang utama bagi sekalian Mu’min
atau wanita yang utama dari sekalian umat ini? Maka tertawalah aku karenanya.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
105.
Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Barangsiapa menurunkan kainnya
dibawah mata kaki karena sombong, Allah tidak akan melihat kepadanya dengan
pandangan rahmat pada hari kiamat.” Maka Abubakar r.a. bertanya, “Ya
Rasulullah, kainku selalu turun kebawah mata kaki, kecuali jika kujaga
benar-benar.” Nabi saw bersabda, “Engkau tidak berbuat itu karena sombong.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
106.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Allah tidak akan melihat
dengan pandangan rahmat pada hari kiamat kepada siapa yang memakai (menurunkan)
kainnya karena sombong.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
107.
Dari
Anas r.a berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa memakai kain sutera di
dunia, maka tidak akan memakainya di akhirat.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
108.
Dari
Umar bin al-Khaththab r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah engkau
memakai kain sutera, maka barangsiapa memakainya di dunia, tidak akan
memakainya di akhirat.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
109.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa menghadiri
jenazah hingga menshalatkannya, maka ia akan mendapat pahala satu qirath dan
barangsiapa menghadirinya hingga dimakamkan, maka ia akan mendapat pahala dua
qirath.” Ketika ditanya, “Aapakah dua qirath itu?” Nabi saw menjawab, “Sebesar
dua bukit yang besar-besar.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
110.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda,
Bagaimanakah pendapatmu seumpama ada sebuah sungai di muka pintu salah seorang
dari kamu, lalu ia mandi daripadanya setiap hari lima kali, apakah masih ada
tertinggal kotorannya?” Para sahabat menjawab, “Tidak.” Nabi saw bersabda,
“Maka demikianlah shalat lima waktu, Allah akan menghapuskan dosa-dosa
dengannya.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
111.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata, “Kekasihku Rasulullah saw pernah berpesan kepadaku
supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dua rakaat dan shalat
witir sebelum tidur.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
112.
Dari
Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang
diberikan oleh Allah kepadaku bagaikan hujan yang turun ke tanah, maka ada
sebagian tanah yang subur, yang dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rumput
yang banyak sekali. Dan adapula tanah yang keras menahan air, hingga berguna
untuk minuman dan penyiraman kebun tanaman. Dan ada sebagian tanah yang keras
kering tidak dapat menahan air dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.
Demikianlah perumpamaan orang yang pandai dalam agama Allah dan mempergunakan
apa yang diberikan Allah kepadaku, lalu mengajarkannya dan perumpamaan orang
yang tidak dapat menerima petunjuk Allah yang telah ditugaskan kepadaku.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
113.
Abu
Sa’id al-Khudri r.a. mendengar Rasulullah saw bersabda, “Jika salah seorang
kamu melihat mimpi yang disukai, maka itu dari Allah dan hendaklah
diceritakannya kepada orang lain.”Dalam riwayat lain: “Jangan diberitakan
kecuali kepada orang yang engkau sukai. Dan jika mimpi yang menakutkan, maka
itu dari setan dan hendaklah ia berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan
tidak menceritakannya kepada orang lain, maka tidak akan berbahaya baginya.
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
114.
Dari
Abu Qatadah r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Impian yang baik dari Allah dan
impian yang buruk dari syetan. Maka barangsiapa bermimpi melihat sesuatu yang
tidak disukainya, hendaklah ia meludah ke sebelah kiri tiga kali dan membaca
A’UDZU BILLAAHI MINASY SYATHAANIR RAJIIM tiga kali, maka tidak akan
membahayakannya.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
115.
Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah salah seorang kamu
membangunkan temannya dari tempat duduknya, kemudian ia duduk padanya. Tetapi
hendaklah kamu memperluas (merenggangkan) untuk memberi tempat.” Adalah Ibnu
Umar dalam mempraktekkan hadits ini, jika seseorang bangun dari majelisnya, ia
tidak suka duduk pada tempat orang itu.
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
116.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Orang yang berkendaraan
memberi salam kepada orang yang berjalan, yang berjalan memberi salam kepada
yang duduk dan rombongan yang sedikit memberi salam kepada rombongan yang
banyak.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
117.
Dari
Ibnu ‘Abbas r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Jangan menyendiri seorang lelaki
dengan perempuan melainkan harus ada mahram yang menyertainya. Dan jangan
berpergian seorang perempuan melainkan bersama mahramnya.” Maka ada seseorang
bertanya, “Ya Rasulullah, istriku pergi berhaji sedangkan aku telah tercatat
untuk pergi berperang.” Maka Nabi saw bersabda, “Pergilah engkau berhaji
bersama istrimu.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
118.
Dari
Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan orang
Mukmin yang membaca al-Qur’an adalah bagaikan buah jeruk; baunya harum dan
rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak dapat membaca al-Qur’an
adalah bagaikan kurma; rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang
munafik yang membaca al-Qur’an adalah bagaikan bunga yang berbau harum dan
rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-Qur’an
adalah bagaikan buah hanzhal yang tidak berbau dan rasanya pahit.”
119.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya umatku pada
hari kiamat nanti akan dipanggil dalam keadaan putih cemerlang muka, tangan dan
kakinya dari bekas-bekas wudhu”. Maka barangsiapa ingin memperpanjang
kecermelangannya itu, hendaklah ia melakukannya.
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
120.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Andaikan manusia
benar-benar mengetahui keutamaan shaf pertama dan menyambut adzan kemudian
untuk mendapatkan shaf pertama mereka harus berundi, niscaya mereka akan
berundi untuk mendapatkannya. Dan andaikan mereka mengetahui keutamaan
mendatangi shalat berjamaah pada waktu yang awal, niscaya mereka akan berlomba-lomba
untuk mendahuluinya. Dan andaikan mereka mengetahui keutamaan shalat shubuh dan
‘isya berjamaah, pasti mereka akan mendatanginya,
meskipun dengan merangkak-rangkak.”
meskipun dengan merangkak-rangkak.”
121.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Apabila telah diserukan adzan
untuk shalat maka berlari mundurlah setan sambil terkentut-kentut, hingga tidak
terdengar olehnya suara adzan itu. Apabila adzan telah selesai, ia pun datang
kembali. Kemudian ia mengganggu hati orang yang shalat, seraya berkata,
‘Ingatlah ini dan ingatlah itu.’ Padahal yang demikian itu tidak pernah
diingatnya sebelum shalat. Sehingga orang yang shalat itu tidak tahu lagi,
sudah berapa rakaatkah shalat yang dikerjakannya itu.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
122.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Shalat seseorang dengan
berjamaah itu dilipatgandakan (pahalanya) atas shalatnya yang dilakukan di
rumah atau di pasarnya dengan kelipatan dua puluh lima kali. Yang demikian itu
karena apabila ia menyempurnakan wudhu’nya dengan maksud untuk shalat (berjamaah),
maka tiadalah ia melangkahkan kakinya selangkah melainkan terangkat untuknya
satu derajat dan dihapuskan daripadanya satu kesalahannya. Lalu apabila ia
melakukan shalat, maka senantiasalah Malaikat mendoakan atasnya, selama ia
masih tetap berada di tempat shalatnya. (Doa Malaikat itu adalah), ‘Ya Allah,
belas kasihanilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia.’ Dan senantiasalah salah
seorang kamu dianggap berada dalam shalat, selama ia menantikan shalat
(berjamaah).”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
123.
Zaid
bin Tsabit r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Hai sekalian manusia, shalatlah di
rumah, maka sesungguhnya seutama-utama shalat seseorang itu adalah di rumahnya,
kecuali shalat fardhu.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
124.
Ibnu
Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Jadikan penghabisan (akhir) shalatmu
pada waktu malam dengan shalat witir.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
125.
Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa bangun malam pada
bulan Ramadhan dan mengerjakan shalat malam karena iman dan mengharapkan pahala
dari Allah maka diampuni semua dosanya yang telah lalu.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
126.
Abu
Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Andai aku tidak khawatir akan
memberatkan umatku, niscaya kuwajibkan mereka bersiwak (gosok gigi) pada
tiap-tiap shalat.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
127.
Abu
Hurairah r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Lima macam dari fitrah (kelakuan
yang tetap dari sunat para Nabi) yaitu khitan, mencukur rambut kemaluan,
memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur kumis.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
128.
Ibnu
Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Cukurlah kumis dan peliharalah jenggot.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
129.
Dari
Jabir bin Samurah r.a. berkata: “Penduduk Kufah mengadukan Sa’ad bin Abi
Waqqash r.a. kepada Amirul Mukminin Umar bin Al-Khaththab r.a. sehingga Umar
pun memecatnya dan digantikan oleh Ammar bin Yasir r.a. Begitu berat pengaduan
mereka, hingga mereka mengadukan bahwa engkau tidak bisa shalat dengan
sempurna.” Jawab Sa’ad, “Adapun aku, demi Allah, memimpin mereka dalam shalat
sebagaimana shalat Rasulullah saw tidak mengurangi sedikit pun daripadanya.
Yaitu memanjangkan dua rakaat pertama dan memendekkan dua rakaat terakhir.”
Berkata Umar, “Aku kira engkau memang demikian adanya, ya Abu Ishaq.” Kemudian
Umar mengirim Sa’ad ke Kufah bersama beberapa orang untuk menanyakan langsung kepada
rakyat di sana tentang dirinya. Setiap masjid didatangi dan kepada jamaah yang
ada di situ langsung ditanyakan tentang Sa’ad. Maka mereka pun menjawab dengan
jujur, terus terang dan mereka semua memuji kebaikan Sa’ad kecuali ketika
mereka masuk di masjid bani ‘Abs, maka ketika ditanyakan tentang Sa’ad ada
seorang lelaki bernama Usamah bin Qatadah yang bergelar Abu Sa’adah menjawab,
“Jika engkau bertanya tentang Sa’ad maka ia adalah orang yang tidak suka keluar
memimpin pasukan perang, kalau membagi tidak pernah rata dan kalau menghukum tidak adil.” Mendengar jawaban seperti itu, Sa’ad menyerahkan urusannya kepada Allah dan berkata, “Ingat, saya hendak berdoa tiga macam yaitu ‘Ya Allah, jika hamba-Mu ini berdusta (yakni Abu Sa’adah), hanya bermaksud mencari muka dan nama, maka panjangkanlah umurnya, jadikan ia miskin sampai tua dan hadapkan ia kepada berbagai fitnah.’” Ternyata doa Sa’ad dikabulkan oleh Allah, sehingga ketika orang itu telah lanjut usia, selalu saja bila orang bertanya tentangnya maka dijawab, “Orang yang telah terkena bala’ oleh doa Sa’ad bin Abi Waqqash r.a.”
(Bukhari – Muslim)
memimpin pasukan perang, kalau membagi tidak pernah rata dan kalau menghukum tidak adil.” Mendengar jawaban seperti itu, Sa’ad menyerahkan urusannya kepada Allah dan berkata, “Ingat, saya hendak berdoa tiga macam yaitu ‘Ya Allah, jika hamba-Mu ini berdusta (yakni Abu Sa’adah), hanya bermaksud mencari muka dan nama, maka panjangkanlah umurnya, jadikan ia miskin sampai tua dan hadapkan ia kepada berbagai fitnah.’” Ternyata doa Sa’ad dikabulkan oleh Allah, sehingga ketika orang itu telah lanjut usia, selalu saja bila orang bertanya tentangnya maka dijawab, “Orang yang telah terkena bala’ oleh doa Sa’ad bin Abi Waqqash r.a.”
(Bukhari – Muslim)
130.
Abdul
Malik bin Umar yang meriwayatkan hadits ini dari Jabir bin Samurah berkata,
“Saya sendiri melihat orang itu telah demikian tuanya, sehingga alisnya hampir
menutupi matanya. Tetapi ia selalu duduk- duduk di tepi jalan mengganggu
gadis-gadis yang lewat.”
131.
Dari
Abu Waqid (al-Harits) bin ‘Auf r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw duduk di
masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula bersama beliau, tiba-tiba
datang tiga orang lelaki. Maka dua orang diantara mereka menghadap Rasulullah
saw, sedang yang seorang lagi terus pergi. Kemudian kedua orang itu berhenti di
hadapan Rasulullah saw. Lalu salah seorang dari keduanya melihat tempat kosong
pada majelis itu, kemudian duduk padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di
belakang mereka. Adapun orang yang ketiga maka ia berpaling dan terus pergi.
Ketika Rasulullah saw telah selesai menyampaikan ajarannya, berliau bersabda,
“Sukakah aku beritahukan kepadamu
tentang ketiga orang itu? Adapun salah seorang dari mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah pun mendekatinya. Yang seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan) maka Allah pun malu (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga berpaling, maka Allah pun berpaling dari padanya (tidak memberikan rahmat-Nya).”
(Bukhari – Muslim)
tentang ketiga orang itu? Adapun salah seorang dari mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah pun mendekatinya. Yang seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan) maka Allah pun malu (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga berpaling, maka Allah pun berpaling dari padanya (tidak memberikan rahmat-Nya).”
(Bukhari – Muslim)
132.
Dari
Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ada seseorang yang biasa
menghutangkan kepada orang-orang, maka jika ia menyuruh menagih kepada pesuruhnya,
ia selalu berpesan, ‘Jika kamu mendapati orang itu masih belum dapat membayar,
maka maafkanlah dia, semoga Allah memaafkan kami kelak.’ Maka ketika ia
berhadapan dengan Allah, Allah memaafkannya.”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
133.
Dari
Abu Waqid (al-Harits) bin ‘Auf r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw duduk di
masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula bersama beliau, tiba-tiba
datang tiga orang lelaki. Maka dua orang diantara mereka menghadap Rasulullah
saw, sedang yang seorang lagi terus pergi. Kemudian kedua orang itu berhenti di
hadapan Rasulullah saw. Lalu salah seorang dari keduanya melihat tempat kosong
pada majelis itu, kemudian duduk padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di
belakang mereka. Adapun orang yang ketiga maka ia berpaling dan terus pergi.
Ketika Rasulullah saw telah selesai menyampaikan ajarannya, berliau bersabda,
“Sukakah aku beritahukan kepadamu tentang ketiga orang itu? Adapun salah
seorang dari mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka
Allah pun mendekatinya. Yang seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan)
maka Allah pun malu (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga berpaling,
maka Allah pun berpaling dari padanya (tidak memberikan rahmat-Nya).”
(Bukhari – Muslim)
(Bukhari – Muslim)
No comments:
Post a Comment